Bali-Jakarta-Jogja Curi Perhatian di TTE Manila

Bali-Jakarta-Jogja Curi Perhatian di TTE Manila
Menpar Arief Yahya. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - MANILA – Phillipines bukan pasar terbesar Indonesia di wilayah ASEAN. Masih jauh tertinggal dari Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, Jepang, Korea, India, Uni Arab Eimirate. Critical success factornya adalah direct flight, atau aksesibilitas. 

“Rute Manila-Jakarta hanya satu kali Garuda dan satu kali Phillipines Airlines. Sedangkan Manila-Manado jaraknya relative dekat, dan Manila-Bali tidak ada. Harus transit dulu Singapura atau Kuala Lumpur,” ungkap Menpar Arief Yahya, di Jakarta.

Padahal, kalau ditinjau dari jaraknya, cukup diterbangi dalam 3-4 jam saja. Tidak terlalu jauh. Dan hubungan Indonesia-Filipina selama ini juga oke-oke saja. Lalu apa yang membuat “sinyal” pariwisatanya seolah-olah “disconnect” dan serasaa jauh? 

“Kuncinya tetap di promosi. Selama tidak ada promosi, tidak konsisten, dan tidak tepat sasaran, yang hasilnya tidak akan signifikan,” jelas Arief Yahya.

Karena itu, ketika Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Selasa (23/2) melaporkan suasana Travel Tour Expo (TTE) Filipina 5-7 Februari 2016 lalu, di Manila, atmosfernya mulai beda. Tema destinasi yang dijual untuk Jakarta, Yogyakarta, dan Bali berkibar dan mendapatkan respons yang luar biasa.

Stand Wonderful Indonesia banyak didatangi tamu di acara Travel Tour Expo 2016, 5-7 Februari itu. Sekedar gambaran, Travel TourExpo (TTE) Filipina 2016 adalah pameran pariwisata skala internasional terbesar di Manila yang bersifat B2C (Consumershow). 

Agendanya diselenggarakan setiap tahun oleh Philippine Travel Agencies Association (PTAA). Tahun ini, untuk pertama kalinya, Travel TourExpo (TTE) Filipina dilengkapi dengan pameran yang bersifat B to B yaitu Travel Trade Expo dengan tempat dan tanggal penyelenggaraan yang sama.

“Ada potensi transaksi sejumlah 1220 pax dengan nilai Rp 1.440.000.000. Saat ini kami masih menunggu hasil transaksi dari Indonesia Galore dan Konsorsium Wow Indonesia yang masih berkoordinasi dengan agen-agen lokal di Filipina,”  papar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Selasa (23/2).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News