Bambang Irawan: Gaji Ke-13 ASN Berdampak Besar bagi Perekonomian Nasional

Bambang Irawan: Gaji Ke-13 ASN Berdampak Besar bagi Perekonomian Nasional
Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta BRM. Bambang Irawan memberikan keterangan di Solo, Minggu (28/5/2023). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.

Dampak pengeluaran tersebut biasa disebut sebagai dampak pengganda atau "multiplier effect”, yang akan bergulir memutar perekonomian lebih cepat dan besar.

Misal saja dari komponen biaya pendidikan katakanlah seragam sekolah.

Ini akan meningkatkan permintaan akan produksi bahan kain, lalu industri printing juga ikut berputar.

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti perajin aksesori identitas siswa seperti bagde dan sebagainya, juga penjahit pakaian, pasti akan ketiban rejeki yang tidak sedikit. Dari urusan seragam ini, selanjutnya juga akan berimbas pada pengeluaran konsumsi lainnya.

Kedua, kata dia, pendapatan nasional Indonesia masih didominasi oleh kontribusi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang porsinya di atas 50 persen.

Karena itu, pencairan gaji ke-13 2023 ini akan lebih meneguhkan kontribusi konsumsi rumah tangga dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Kendati demikian, dia menyarankan kepada ASN setelah mendapat gaji ke-13 tahun ini, sudah barang tentu setiap rumah tangga telah memiliki rencana pengeluaran rumah tangganya termasuk skala prioritasnya.

Oleh karena itu, ASN mesti bijaksana dalam memanfaatkan gaji ke-13 tersebut.

Bambang Irawan mengatakan pencairan gaji ke-13 ASN yang dimulai 5 Juni 2023, akan memberikan dampak cukup besar terhadap perekonomian nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News