Bamsoet Dorong Aset Kripto Indonesia Kalahkan Rusia dan Kazakhstan

Bamsoet Dorong Aset Kripto Indonesia Kalahkan Rusia dan Kazakhstan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan perkembangan aset kripto di dunia makin pesat. Foto: Humas MPR RI

Kemampuan pasar aset kripto dalam menghimpun dana tersebut jauh lebih besar dibandingkan kemampuan pasar modal konvensional yang jumlahnya masih berada pada kisaran Rp 363,3 triliun.

"Tidak heran jika pasar kripto Indonesia sudah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara serta dikabarkan menempati posisi 30 di dunia," ujarnya.

Direktur Utama PT Cipta Aset Digital Budi Sukandi, Counselor Embassy Republic of Fiji to Indonesia Mr. Isaac Gracex, Dandenpom Jaya/1 Mayor Cpm Sundoro, Danramil 03/Lgk Kodim 0510 Trs Kapten Arh Peristiwa Sihotang, Kapolsek Legok AKP Budi Harjono, dan Sekjen APLI Ina Rachman.

Ketua DPR RI ke-20 itu menyebutkan lima jenis aset kripto yang memiliki nilai transaksi tertinggi di Indonesia. Pertama, Tether dengan nilai transaksi Rp 42,3 triliun, disusul Bitcoin Rp 18,5 triliun, Ethereum Rp 14,2 triliun, Dogecoin Rp 6,8 triliun, dan Terra Rp 6 triliun.

Potensi besarnya transaksi aset kripto tidak boleh hanya dinikmati penambang digital asing, melainkan juga harus dinikmati oleh penambang digital anak bangsa dari dalam negeri.

"Terlebih dengan ketersediaan infrastruktur seperti pasokan listrik hingga jaringan internet yang sudah memadai, bukan tidak mungkin jika kelak Indonesia menjadi negara penambang kripto terbesar dunia seperti Rusia, Kazakhstan, China, Amerika Serikat dan Hongkong yang dikabarkan mengendalikan 70 persen penambangan kripto dunia," jelas Bamsoet.

Bamsoet mengapresiasi kehadiran PT Cipta Aset Digital yang didirikan para anak bangsa sejak 2021, dan telah terdaftar dalam Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (APLI). (jpnn)

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan perkembangan aset kripto di dunia makin pesat.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News