Bertemu Duta Besar RI di Turki

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerja Sama RI - Turki di Bidang Pertahanan dan Ristek

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerja Sama RI - Turki di Bidang Pertahanan dan Ristek
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bertemu Dubes RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal di Ankara, Turki, Senin malam (2/11). Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, ANKARA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Turki. Menurutnya, hubungan diplomatik yang sudah terjalin sejak tahun 1950 ini telah banyak menghasilkan manfaat bagi kedua negara.

Hubungan diplomatik RI - Turki juga telah melahirkan banyak kerja sama, salah satunya di bidang pertahanan, riset dan teknologi (Ristek).

"Khusus kerja sama di bidang industri pertahanan, riset dan teknologi, saya berharap bisa lebih ditingkatkan lagi. Mengingat kedua negara memiliki ambisi yang sama untuk memajukan kemandirian nasional di bidang teknologi," kata Bamsoet saat bertemu Dubes RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal di Ankara, Turki, Senin malam (2/11).

Kunjungan kerja MPR RI ke Turki atas undangan Ketua Parlemen atau Ketua Majelis Agung Nasional Turki Mustafa Sentop. hadir di pertemuan itu Wakil Ketua MPR RI antara lain Syarifuddin Hasan dan Fadel Muhammad. Kemudian anggota MPR RI dari Unsur DPR RI Mohammad Ichsan Firdaus dan anggota MPR RI dari unsur DPD RI Djafar Alkatiri. Hadir pula Sekjen MPR RI Mar’uf Cahyono dan Dimaz Raditya Nazar.

Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan, kerjasama di bidang industri pertahanan dengan Turki penting untuk mengurangi ketergantungan kebutuhan alat pertahanan dan keamanan dari negara-negara lain. Sehingga, Indonesia mampu membangun kemandirian sistem pertahanan nasional, dan demi melindungi kepentingan strategis bangsa Indonesia.

Dijelaskan Bamsoet, RI -Tukri sendiri telah bekerja sama dalam bidang industri pertahanan dan pengembangan transfer teknologi sejak tahun 2010. Untuk memperkuat kerja sama di kedua bidang ini, delegasi MPR RI akan melakukan kunjungan ke perusahaan industri strategis FNSS dan Bayraktar.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI juga menyambut baik kerja sama pengembangan vaksin COVID-19 antara Indonesia dan Turki. Terlebih, hingga 1 November 2020, jumlah kasus coronavirus di dunia tercatat sebanyak 46,7 juta kasus, dengan kasus kematian mencapai 1,2 juta kasus dan pasien sembuh 33,7 juta orang.

"Hingga kini pandemi Covid-19 menjadi momok menakutkan bagi seluruh masyarakat dunia. Karenanya, kami merasa senang Menteri yang membidangi Riset dan Teknologi dari kedua negara, bersama dengan tim masing-masing, telah bertukar pandangan dalam kerangka kerjasama pengembangan vaksin Covid-19," urai Bamsoet.

Ketua MPR Bambang Soesatyo menginginkan kerja sama kedua negara di sektor industri pertahanan diperkuat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News