Bamsoet Ingatkan Pengusaha Jangan Tergantung pada Proyek APBN

Bamsoet Ingatkan Pengusaha Jangan Tergantung pada Proyek APBN
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, SUMEDANG - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan para pengusaha jangan hanya mengandalkan proyek-proyek APBN jika tidak ingin menghadapi masalah hukum di kemudian hari. Hal itu mengingat banyaknya aturan hukum yang tumpang tindih dan penuh ketidakpastian, serta masih sulit menghidari terjadinya praktik KKN.

Dia juga menegaskan ada tiga pilar pokok yang mendukung kemampuan sebuah negara mewujudkan good and clean vovernance; yakni pemerintah, civil society, dan pelaku usaha. Saat ini pemerintah sudah mengelola keuangan negara yang berorientasi pada kemakmuran rakyat. Sejak terbukanya pintu demokrasi pasca Reformasi 1998, peran civil society juga terus menguat, bahkan turut mempengaruhi jalannya roda pemerintahan.

"Untuk mendukung pemerintah dan civil society, Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan dan Industri Indonesia (ARDINDO) sebagai bagian dari pelaku usaha, punya peran besar mendorong terwujudnya good and clean governance. Yaitu dengan menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam berbagai kegiatan usahanya," ujar Bamsoet usai pelantikan pengurus ARDINDO Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kota Depok, di Sumedang, Sabtu (2/3).

Hadir dalam acara tersebut antara lain Anggota Komisi X DPR RI Ratih Sanggarwati, Bupati Kabupaten Sumedang Donny Ahmad Munir, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman dan Ketua KADIN Sumedang Thomas Darmawan.

Sebagai Ketua Umum ARDINDO, Bamsoet berpesan agar para anggota ARDINDO yang tersebar di berbagai daerah, bisa menjalin kerjasama dan mendorong pergerakan barang dan modal ke arah yang lebih efisien, dinamis, efektif, dan berkesinambungan. Salah satunya dengan merangkul berbagai kalangan dari mulai pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sampai yang berskala besar.

“ARDINDO di berbagai wilayah harus mampu menghimpun, membimbing, dan melayani para pelaku usaha agar profesional, kuat dalam persaingan, serta terampil dan jujur dalam berusaha,” pesan Bamsoet.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menegaskan kehadiran ARDINDO di berbagai kabupaten/kota hingga provinsi juga harus menjadi entry point bagi berkembangnya pelaku usaha lokal dan pemasaran produk lokal. Khususnya yang berbasis industri kreatif dan pariwisata.

“Tahun 2018, kontribusi industri kreatif ke penerimaan negara mencapai Rp 1,105 triliun. Sedangkan sektor pariwisata mencapai Rp 200 triliun. Kedua sektor ini punya potensi besar untuk terus ditingkatkan,” papar Bamsoet.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan para pengusaha jangan mengandalkan proyek-proyek APBN jika tidak ingin menghadapi masalah hukum di kemudian hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News