Bamsoet: Maksimalkan Peluang Kerja Sama Indonesia-Korea dalam Pembangunan IKN

Bamsoet: Maksimalkan Peluang Kerja Sama Indonesia-Korea dalam Pembangunan IKN
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Indonesia-Korea Network (IKN) Bambang Soesatyo. Foto: Humas MPR RI

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, besarnya biaya yang dibutuhkan dan kompleksnya persoalan yang harus dihadapi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara, meniscayakan Indonesia untuk membuka diri terhadap berbagai peluang kerja sama. Termasuk dengan negara sahabat, salah satunya Korea.

“Pengalaman Korea yang berhasil memindahkan kementerian dan lembaga negaranya dari Seoul ke Sejong, dapat dijadikan bahan rujukan bagi Indonesia. Kota Sejong saat ini dikenal sebagai kota termuda, terkaya, dan terpintar di Korea. Kota Sejong sebagian besar telah dibangun oleh Korea Land and Housing, pengembang dan pelaksana publik yang sangat profesional," jelas Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menerangkan, pengetahuan dari Korea akan sangat membantu keberhasilan pembangunan Ibu Kota Negara dengan model pengembangan kota baru yang dapat menghemat anggaran nasional dengan 'Sistem Sirkulasi Investasi dan Pulihkan' sendiri.

Oleh karena itu, perlu dibangun jaringan kerjasama yang kuat antara Indonesia-Korea, sebagaimana telah dilakukan melalui Indonesia-Korea Network. Sehingga mendukung kegiatan para ahli, lembaga publik, dan perusahaan dari Korea untuk sebanyak mungkin terlibat dalam investasi pembangunan Ibu Kota Negara.

“Korea merupakan mitra strategis Indonesia dalam berbagai bidang. Kedua negara secara aktif telah bekerja sama dalam bidang politik, militer, dan ekonomi. Secara khusus, misalnya, Hyundai Motor dan LG telah mendukung kebijakan ekonomi ramah lingkungan Indonesia melalui investasi pada kendaraan listrik dan baterai,” terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan hubungan bilateral kedua negara juga selalu meningkat tajam, terutama sejak ditandatanganinya Joint Declaration on Strategic Partnership to Promote Friendship and Cooperation in the 21st Century oleh kedua Kepala Negara pada 4 Desember 2006.

Kemudian ditingkatkan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jae-in menjadi Special Strategic Partnership pada 9 November 2017.

Menurut Bamsoet, pembangunan IKN merupakan program pembangunan dengan pembiayaan besar dan juga mendatangkan investasi yang besar.

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Indonesia-Korea Network (IKN) Bambang Soesatyo mengungkapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, proyek pembangunan Ibu Kota Negara diperkirakan menghabiskan biaya mencapai Rp 466,98 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News