Bamsoet Menekankan Pentingnya Pemerataan Pembangunan untuk Membendung Radikalisme

Bamsoet Menekankan Pentingnya Pemerataan Pembangunan untuk Membendung Radikalisme
Ketua MPR Bamsoet bersama pengurus Depinas SOKSI bersilaturahim dengan Akbar Tandjung, di kantor Akbar Tandjung Institute, di Jakarta, Rabu (12/2/20). Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan bahwa belum meratanya keadilan dan pembangunan ekonomi menjadi salah satu sebab munculnya radikalisme.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI, mendukung keputusan pemerintah menolak memulangkan WNI eks ISIS untuk mencegah munculnya masalah baru terkait radikisme.

Namun Bamsoet juga menegaskan bahwa belum meratanya keadilan dan pembangunan ekonomi hingga bisa dinikmati kalangan pekerja lapisan bawah, menjadi salah satu penyebab maraknya ideologi transnasional tumbuh di Indonesia.

Ditandai dengan maraknya radikalisme dan ekstrimisme serta masifnya warga negara Indonesia yang menjadi korban jihad fiktif mengatasnamakan agama hingga mau berangkat perang membela organisasi teroris internasional seperti ISIS. Hal tersebut menunjukkan bahwa keadilan sosial, khususnya di ruang ekonomi, belum terdistribusi secara merata.

"Jika negara mampu memasuki setiap dinding lapisan jiwa warganya, rasanya tak mungkin ada warga negara berpaling dari negeri yang subur tanahnya laksana surga ini. Selain dibutuhkan komitmen negara untuk mensejahterakan dan memakmurkan setiap warga, dukungan partai politik maupun organisasi kemasyarakatan juga sangat dibutuhkan. Karena partailah tempat warga berhimpun membangun perjuangan. Jika ada warga yang memilih berjuang dengan caranya sendiri diluar koridor konstitusi, justru menunjukan ada yang salah dalam managemen perjuangan dan pendekatan partai politik ke masyarakat," ujar Bamsoet usai bersama pengurus Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) bersilaturahim dengan Akbar Tandjung, di kantor Akbar Tandjung Institute, di Jakarta, Rabu (12/2/20).

Pengurus Depinas SOKSI yang hadir antara lain Plt Ketua Umum Boby Suhardiman sekaligus putra pendiri SOKSI (alm) Suhardiman, Ketua SOKSI Agun Gunandjar Sudarsa, Bagus Adhi, Hamka Yandhu, Laurens Siburian, dan Dewan Pembina SOKSI Bomer Pasaribu.

Mantan Ketua DPR RI 2014-2019 ini menuturkan, luka yang tergores akibat perlakukan yang tidak adil, akan membuat warga melakukan hal apapun diluar nalar mereka. Karenanya sangat penting bagi negara dan juga partai politik untuk menjaga tegaknya keadilan di berbagai bidang, baik itu ekonomi, sosial, maupun politik.

"SOKSI sebagai organisasi kemasyarakatan yang didirikan sejak 20 Mei 1960 dengan fokus kepada gerakan ekonomi rakyat untuk mengcounter gerakan komunisme yang mengancam ideologi Pancasila, hingga kini tak pernah jenuh memperjuangkan rakyat agar semakin makmur dan sejahtera. Karena jika setiap warga sudah terjamin kehidupannya, secara otomatis rasa cinta terhadap Tanah Air akan semakin kuat," jelas Bamsoet.

Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan bahwa belum meratanya keadilan dan pembangunan ekonomi menjadi salah satu sebab munculnya radikalisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News