Bamsoet Menyoroti Persoalan Pertahanan Siber Indonesia di Era Digitalisasi

Bamsoet Menyoroti Persoalan Pertahanan Siber Indonesia di Era Digitalisasi
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap BSSN membuat program mitigasi untuk memperkecil risiko serangan siber. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan, pemerintah harus bersungguh-sungguh meningkatkan pertahanan siber untuk menghadapi perubahan zaman.

Perkembangan dunia digital pada semua aspek kehidupan menghadirkan beragam ancaman.

"Sehingga keamanan dan mitigasi risiko harus diprioritaskan," ungkap pria yang akrab disapa Bamsoet ini.

Ketua umum IMI ini menuturkan, pertahanan serta keamanan siber yang tangguh mencerminkan kredibilitas negara.

"Karena itu, pemerintah didorong untuk memberi perhatian lebih dan bersungguh-sungguh pada aspek pertahanan siber," ucapnya.

Sebagai bagian dari ketahanan nasional, pertahanan siber pada era terkini dan di masa depan harus disikapi dengan sangat serius.

Sebab, ada ancaman atau risiko serangan siber di sepanjang era digitalisasi.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan, sepanjang 2021, ada 1,6 miliar anomali trafik atau serangan siber di berbagai wilayah Indonesia.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyoroti persoalan pertahanan dan keamanan siber Indonesia di era digitalisasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News