Bang Sandi Perkirakan Ada 11 Ribu ODGJ di DKI

Bang Sandi Perkirakan Ada 11 Ribu ODGJ di DKI
Orang dengan gangguan jiwa di sebuah rumah sakit jiwa. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memprediksi ada 11 ribu orang yang mengalami gangguan jiwa di ibu kota. Menurutnya, jika hal itu tak ditangani secara baik maka dampaknya adalah peningkatan angka kekerasan di wilayah DKI Jakarta.

"Karena banyak fenomena orang dengan gangguan jiwa itu yang melakukan tindak kekerasan dan lain sebagainya," kata Sandi di Balai Kota DKI, Rabu (28/2).

Berdasar data dari program Ketok Pintu Layani Dengan Hari, di DKI terdapat 4.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). "Dari empat ribu ini, kalau kami ekstrapolasi (perluasan angka dari data, red), ada sebelas ribu dan sepuluh persennya perlu dirawat inap," kata Sandi.

Politikus Gerindra itu juga mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berupaya menangani para penderita gangguan jiwa. Sandi mengaku menerima saran dari salah satu profesor lulusan Harvard Medical School Boston untuk membuat Jakarta Institute for Mental Health.

"Kami akan gagas ini, karena dengan intervensi yang kami lakukan baru-baru saja dengan Ketok Pintu Layanani Dengan Hati sudah terindentifikasi empat ribu warga Jakarta yang mengalami gangguan jiwa dan perlu perawatan," kata dia.

Di samping itu, Pemprov DKI akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan sejumlah rumah sakit jiwa di ibu kota. "Ini untuk memastikan fenomena ODGJ bisa terantisipasi dengan baik ke depan," jelas Sandi.(tan/jpnn)


Berdasar data program Ketok Pintu Layani Dengan Hari, di DKI terdapat 4.000 orang dengan gangguan jiwa. Tapi jika di ekstrapolasi bisa mencapai 11 ribu jiwa.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News