Bang Yos

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Bang Yos
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Pandangan Bang Yos adalah echo atau gaung dari kekhawatiran yang sudah lama beredar di Indonesia. 

Investasi yang dilakukan oleh China ke Indonesia menimbulkan keresahan karena selalu disertai dengan kedatangan ratusan tenaga kerja yang tidak semuanya tenaga kerja ahli. 

Banyak di antara tenaga kerja itu yang mengerjakan tugas-tugas menial dan kasar kelas buruh yang mestinya bisa ditangani oleh tenaga kerja lokal.

Kekhawatiran terhadap invasi tenaga kerja China didasari juga oleh kenyataan ramainya isu mengenai ‘’debt trap’’, jebakan utang China yang sudah memakan korban di beberapa negara seperti Bangladesh dan beberapa negara di Afrika. 

Jebakan ini bermula dari penawaran bantuan pembangunan sarana infrastruktur oleh Pemerintah China. 

Bantuan itu disertai dengan masuknya tenaga kerja China untuk mengerjakan proyek infrastruktur.

Di beberapa negara Afrika, proyek infrastruktur itu akhirnya diambil alih oleh China karena pemerintah setempat tidak mampu lagi membayar utang investasi kepada Pemerintah China. 

Di Bangladesh, beban cicilan dan bunga terlalu besar sehingga pemerintah menyerah dan menyatakan diri bangkrut. Krisis utang di Bangladesh akhirnya menjadi krisis politik di seluruh negeri.

Letjen TNI (Purn) Sutiyoso alias Bang Yos risau karena kedatangan TKA China, yang ribuan jumlahnya, bisa menjadi ancaman bagi keamanan dan kedaulatan bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News