Bangka Cultural Wave Jadi Detak Baru Pariwisata Babel

Bangka Cultural Wave Jadi Detak Baru Pariwisata Babel
Foto/ilustrasi: Radar Bangka

Bahkan sudah ada penetapan dari Bupati Bangka No 50/1639/Bappeda-II/2016. Ada semangat untuk maju bersama dalam kebersamaan di sini.

Sedangkan pada 8 September 2016, tingkat kepercayaan Pemprov Babel tambah tebal. Muncul destinasi dan gairah baru di Bangka yang juga di-support penuh oleh Kementerian Pariwisata melalui event Bangka Cultural Wave 2016.

Kegiatan itu digelar sejak 8 September di Pantai Tongaci Sungailiat, Bangka, dan akan berakhis Senin (12/9). Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara mengatakan, event itu bisa menjadi destinasi baru di Bangka!

“Ada wadah untuk mengenalkan berbagai kekayaan alam, budaya, man-made, di Indonesia khususnya Bangka. Kami mendukung penyelenggaraan Bangka Cultural Wave 2016 ini. Semoga bisa digelar setiap tahun, menjadi tempat promosi pariwisata yang baik, dan destinasi baru di Bangka,” katanya.

BCW 2016 awalnya untuk merayakan sekaligus penanda pembukaan DeLocomotief Art Stage, sebagai tempat hangout di Sungailiat. Lokasinya diyakini sebagai tempat yang nantinya akan menjadi sarana berkumpul bagi warga sekitar dan bisa saja menghasilkan ide kreatif.

Di BCW ini ada serangkaian pertunjukan musik dan tari oleh seniman regional dan internasional. Ada sekitar sepuluh seniman dari berbagai bangsa akan tampil untuk menyemarakkan pertunjukan yang dilakukan dalam bentuk perjalanan di Pantai Tongaci, DeLocomotief Art Stage, Cinabata Batutapak Chengho, Menumbing Muntok dan Pangkal Pinang.

Acara pembukaan ditandai dengan  pelepasan 71 penyu dewasa ke Laut Cina Selatan yang menjadi sebuah upaya kampanye pelestarian alam aktif dan rasa syukur atas hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-71. Ada juga pembukaan Museum Garuda dan orasi budaya oleh Prof Jean Couteau,  intelektual kelahiran Perancis dan penulis yang tulisannya kerap ditemukan di berbagai media utama di Indonesia dengan tema Garuda dan Penyu dalam Kosmologi Nusantara.

Selain itu, BCW juga disemarakkan oleh Peluncuran Jalur Samudra Cheng Ho, simposium, pemutaran film, pameran dan pendirian Akademi Budaya Cheng Ho Dunia (ABCD) hasil kerja sama dengan Deputi Destinasi Budaya Kementerian Pariwisata RI. “Perhelatan multievent ini akan memperkaya perkembangan budaya dan ruang penciptaan di Bangka serta Indonesia,” kata Ukus yang mewakili Menpar Arief Yahya pada pembukaan BCW.

BANGKA – Ketika Pulau Belitung bergerak lebih cepat dalam mengembangkan pariwisata, Pulau Bangka seperti anak ayam kehilangan induknya. Bangka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News