Bangkit Begitu Bertemu Duda Beranak Tiga

Bangkit Begitu Bertemu Duda Beranak Tiga
BAHAGIA: Sulastri (kiri) bersama dua anaknya, Syifa Puan Nouri, 8, dan Syamil Aulia Rahman, 6, berfoto dengan Rekaveny, istri Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo. Foto: Ariski Prasetyo/Jawa Pos

’’Mereka bilang ada gempa dan gelombang setinggi pohon kelapa di Aceh. Namun, berita itu tidak ada gambarnya di TV. Yang ditampilkan tsunami dan gempa di Thailand,’’ jelasnya.

Hari berikutnya, hati Sulastri tambah cemas. Untuk memastikan keadaan, perempuan yang gemar membaca itu pun menghubungi kakak kandungnya di Medan. Ketika dihubungi, saudara perempuannya tersebut mengabarkan bahwa orang tua mereka sudah tiada.

Lastri sempat kaget. Dia lalu menanyakan kabar suami dan tiga anaknya. Untuk menenangkan hati Sulastri, saudaranya itu mengatakan bahwa keluarganya sudah ditemukan. Namun, masih dirawat di rumah sakit.

”Suami saya katanya kepalanya luka sehingga harus dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Mendengar kabar tersebut, Sulastri agak tenang. Namun, pada hari-hari berikutnya, setiap kali menanyakan kondisi suami dan anak-anaknya, kakak Sulastri selalu menghibur bahwa kondisi mereka baik-baik saja.

Sampai akhirnya Sulastri pulang ke tanah air pada 30 Januari 2005.

’’Ketika sampai di Asrama Haji Aceh, kakak pingsan ketika melihat saya. Saya juga diberi tahu bahwa suami saya sudah meninggal dan ketiga anak saya belum ditemukan,’’ terangnya.

Sulastri shock mendengar kabar itu. Dia lalu meminta keluarganya untuk mengantarkan ke rumahnya di Kajhu Indah, Banda Aceh. Tapi, yang dilihat adalah rumahnya sudah rata dengan tanah. Yang tersisa hanya bak kamar mandi yang airnya masih keluar dari keran.

MASYARAKAT Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mungkin tidak akan pernah lupa kejadian sepuluh tahun lalu, tepatnya 26 Desember 2004. Hari itu bumi Serambi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News