Bangkitkan Potensi Wisata Keren di Desa Ponggok

Saat ini dari sekitar 700 kepala keluarga (KK) sudah ada 430 KK yang ikut serta berinvestasi di Umbul Ponggok.
Rata-rata setiap KK menginvestasikan ke Umbul Ponggok sebesar Rp 5 juta.
Menariknya, yang ikut serta berinvestasi tak hanya berasal dari warga setempat tapi dalam bentuk lembaga.
Setiap RW di Desa Ponggok menginvestasikan sebesar Rp 50 juta dan kelompok PKK sebesar Rp 100 juta.
Termasuk PAUD/TK yang berdiri di desa tersebut juga ikut serta dalam berinvestasi sebesar Rp 25 juta.
Dari investasi tersebut, kata Joko, warga mendapatkan bagi hasil mulai delapan persen hingga 15 persen dari nilai investasi yang ditanam setiap bulannya.
Rata-rata mereka mendapatkan penghasilan minimal Rp 500 ribu tiap bulannya tanpa harus bekerja.
Sedangkan untuk PAUD/TK-nya bisa sampai Rp 2,5 juta. ‘’Tapi bukannya kami mengajari warga malas bekerja. Melainkan ini bentuk pemberdayaan. Karena mereka juga merasa memiliki dan ikut serta dalam mempromosikan potensi desanya,” kata Joko.
Sebagai informasi pendapatan Umbul Ponggok bersumber dari tiket masuk serta penyewaan alat mencapai Rp 500 juta per bulan.
Komitmen Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo terhadap pengembangan pariwisata boleh diacungi jempol.
- Kemenpar Kerja Sama dengan Diageo Indonesia Kembangkan SDM Pariwisata
- IGMJ 2025, Event Musik yang Menyatukan Budaya, Alam, dan Seni dalam Satu Panggung
- Menpar Widiyanti Sebut Peringatan Nuzulul Qur'an Momen Memperkuat Nilai-nilai Kebajikan
- Wamenpar Ni Luh Puspa Petakan Potensi Wisata di Bali Timur, Ini Tujuannya
- Backstagers Indonesia Serahkan Manifesto Peta Jalan Industri Event ke Kemenpar
- Menpar Widiyanti Sampaikan 3 Poin Utama yang Perlu Diperbaiki di RUU Kepariwisataan