Bangun Pabrik Misil Balistik, Arab Saudi Ketahuan Belangnya

Bangun Pabrik Misil Balistik, Arab Saudi Ketahuan Belangnya
Foto satelit pabrik misil balistik Arab Saudi Al-Watah. Foto: Twitter

Dugaan tersebut diperkuat dengan landasan tes misil yang dibangun di pojok kompleks. Landasan tes seperti itu hanya dibangun negara yang ingin memproduksi misil sendiri. "Saya khawatir. Selama ini, dunia terlalu meremehkan ambisi Arab Saudi," imbuh Lewis.

Sampai saat ini, otoritas Arab Saudi menolak berkomentar. Karena itu, bagaimana teknologi pembuatan misil tersebut didapatkan masih menjadi misteri. Lewis hanya bisa menebak bahwa teknologi itu didapatkan dari Tiongkok. Indikasinya, struktur bangunan hampir sama dengan fasilitas misil milik Negeri Panda tersebut.

Namun, pemerintah Tiongkok langsung menyangkal tuduhan tersebut. "Saya tidak pernah dengar bahwa Tiongkok membantu Arab Saudi membangun fasilitas misil," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying kepada Associated Press.

Pembangunan pabrik misil balistik merupakan program militer yang supersensitif. Sebab, proyek tersebut sering dikaitkan dengan pengembangan bom nuklir. Saudi pun sering mengkritik Iran karena alasan yang sama.

Visi militer Arab Saudi yang terungkap melalui Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) sudah jelas. Soal militer, Saudi sama sekali tak mau mengalah.

Dia mengaku bakal mengimbangi teknologi militer apa pun yang dimiliki musuhnya, yakni Iran. "Kami tak mau memiliki bom nuklir. Tapi, jika Iran mengembangkan teknologi itu, saya jamin bakal langsung ikut memproduksi," ujar MBS dalam wawancara program 60 Minutes di CBS Maret lalu.

Hal tersebut dibuktikan saat AS, pemasok utama senjata ke Saudi, menolak menjual drone militer seperti Predator atau Reaper ke Riyadh pada 2016. Saudi akhirnya memilih untuk meneken kontrak proyek pabrik drone dengan Tiongkok.

Menurut pakar militer dari International Institute for Strategic Studies Michael Elleman, aneh jika Arab Saudi membangun pabrik misil balistik untuk mengimbangi Iran.

Arab Saudi ternyata menerapkan standar ganda soal senjata nuklir. Di satu sisi mereka mengecam program Iran. Namun, mereka sendiri membangun pabrik misil balistik

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News