Bangun Smelter Bahan Baku Baterai Mobil Listrik, Ini Manfaatnya Bagi Masyarakat

Bangun Smelter Bahan Baku Baterai Mobil Listrik, Ini Manfaatnya Bagi Masyarakat
Peletakan batu pertama smelter bahan baku baterai mobil listrik di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, KOTABARU - Hongkong Excellen dan PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) membangun smelter bahan baku baterai mobil listrik atau Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan menggandeng PT. Excellen Silo Ferroalloy di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

PT SILO merupakan bagian dari Salim Group, perusahan papan atas tambang biji besi.

Sementara Hongkong Excellen merupakan perusahaan patungan antara Robin Zeng founder dan shareholder pengendali CATL produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia, bersama Liang Feng founder dan shareholder pengendali putailai, produsen katoda baterai lithium terbesar di dunia.

"Kedua perusahaan ini memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing, kami bekerja sama untuk mencari pasokan sumber daya logam untuk bahan baku baterai mobil listrik," ujar Presiden Direktur PT Excellen Silo Ferroaloy Huang Shanfu dalam keterangannya, Kamis (30/9).

Hadir dalam peletakan batu pertama smelter bahan baku baterai mobil listrik tersebut Sekretaris Daerah Pemkab Kotabaru Said Akhmad, Presiden Direktur PT SILO Effendy Tios, GM PLN Area Kalselteng Tonny Bellamy.

Menurut Huang, investasi yang ditanamkan dalam proyek tersebut mencapai USD 65 juta.

"Kami menargetkan akan berproduksi pada Mei 2022 mendatang. Pada tahap pertama smelter yang ramah lingkungan ini nantinya akan memproduksi sekitar 80 ribu ton ferronickel per tahun dan akan secara langsung menyerap 350 orang lebih karyawan dari penduduk lokal," ucapnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT SILO Effendy Tios pihaknya sebagai perusahaan dalam negeri berkomitmen tidak akan menjual izin tambang atau saham ke perusahaan asing.

Perusahaan ini membangun smelter bahan baku baterai mobil listrik, masyarakat ikut merasakan manfaatnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News