Banjarnegara Mampu Capai IP 300 dengan Aplikasi Pertanaman CSA

Banjarnegara Mampu Capai IP 300 dengan Aplikasi Pertanaman CSA
Lahan pertanian. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Untuk mengantisipasinya dengan menciptakan inovasi yang mampu perlambat gas rumah kaca.

"Kementan telah melakukan antisipasi tersebut, yaitu menghasilkan inovasi berupa varietas padi yang toleran terhadap kekeringan, banjir, tetapi produktivitasnya tetap tinggi. Selain itu, dengan melakukan pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture melalui pemupukan berimbang dan lemanfaatan air secara baik," tegasnya.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya mengungkapkan kegiatan SIMURP mampu meningkatkan produktivitas dan penurunan gas rumah kaca.

"Melihat manfaat kegiatan tersebut, lokasi proyek SIMURP yang awalnya hanya di delapan provinsi, sekarang bertambah menjadi sepuluh provinsi," ujarnya.

Selain meningkatkan produktivitas, menurut Bustanul, kegiatan SIMURP sekaligus sebagai penguatan fungsi penyuluhan.

"Selama pandemi Covid-19, APBN, dan APBD fokus untuk menghadapi pandemi. Dengan kegiatan yang dibiayai SIMURP memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan pertanian. Selain terus melakukan penguatan sinergi, koordinasi dan sinkronisasi lintas Kementerian untuk bekerja bersama dalam pembangunan pertanian," kata Bustanul.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Totok Setya Winarna mengatakan sinergi lintas kementerian untuk menyukseskan suatu kegiatan sangat diperlukan.

Untuk meningkatkan hasil pertanian, diperlukan peningkatan kapasitas SDM.

Petani sekarang sudah banyak yang melaksanakan CSA, mulai dari mengelola tanah, menggunakan dan membuat pupuk organik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News