Banjir, 51 Sekolah Rusak

Banjir, 51 Sekolah Rusak
Banjir, 51 Sekolah Rusak
”Kita ingin meluruskan persoalan ini. Agar jangan sampai Pemprov Banten disalahkan karena seolah-olah tidak tanggap. Kita sudah siapkan langkah penanganan. Data kini sedang dikompilasi oleh tim Dindik Banten guna mengetahui apakah kerusakan sekolah itu tergolong berat, sedang atau ringan,” terang Hudaya kepada INDOPOS (JPNN Grup) kemarin.

Dijelaskan juga, dari data sementara sekolah rusak terdiri dari sekolah negeri dan swasta. ”Untuk dana perbaikan saya belum hapal nilainya di APBD Banten. Perlu lihat dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Tapi kami telah menyiapkan buku bacaan dan memperbaiki rapor siswa yang rusak akibat terendam banjir,” ungkapnya juga.

Hudaya juga menegaskan, berdasarkan pantauan di lapangan, banyak sekolah yang masih bisa dipergunakan. Sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar atau sekolah diliburkan sama sekali. ”Karena kebanyakan sekolah mengalami rusak ringan seperti pengelupasan cat dan kerusakan lantai,” ungkap juga.

Pada bagian lain, Kepala Seksi SMP Dindik Banten Didin Syihabudin menambahkan, saat ini tim sedang mengindentifikasi apa saja kerusakan sekolah. Namun umumnya, kerusakan meliputi keramik pecah dan cat dinding mengelupas. Juga buku pelajaran, buku lembar kerja siswa (LKS), mebeler, rapor siswa, buku tulis dan buku administrasi kelas, alat tulis dan seragam siswa juga rusak karena terendam.

SERANG - Dampak banjir yang melanda tiga kabupaten (Kabupaten Serang, Lebak, dan Kabupaten Pandeglang) yang terjadi Sabtu (14/1)-Selasa (17/1) lalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News