Banjir Bandang, Puluhan Rumah Hanyut

Banjir Bandang, Puluhan Rumah Hanyut
Rumah warga di Kecamatan Jelai Hulu, Ketapang terendam banjir bandang, Selasa (29/8). Foto: JAIDI CHANDRA/Rakyat Kalbar/JPNN.com

“Jembatan yang rata-rata terbuat dari kayu ikut putus dan hanyut. Karet-karet (hasil sadapan getah, red) milik warga ikut hanyut dibawa banjir. Peralatan rumah tangga seperti kompor dan lain-lain juga hanyut karena banjir, air begitu cepat dan deras,” ungkap Dudung.

Dia mengungkapkan, saat ini akses jalan darat menuju desanya putus. Sehingga membuat warga yang ingin keluar masuk desa harus menggunakan rakit atau perahu.

“Banjir separah ini baru pertama kali terjadi sejak 50 tahun belakangan. Bahkan rumah warga ada yang hanyut,” katanya.

Dikatakan Dudung, banjir bandang mulai tinggi sejak Selasa lalu. Bahkan hingga sekarang airnya masih tinggi. Hanya rumah di daerah bukit saja yang tidak tenggelam.

“Untuk bantuan belum ada datang, dari BPBD juga belum ada sampai. Kalau mereka mau datang paling menggunakan speedboat baru bisa masuk sini,” ucapnya.

Camat Tumbang Titi, Alifius mengatakan, banjir yang melanda wilayah kerjanya akibat kiriman air dari hulu Sungai Pesaguan. Banjir merendam 13 desa.

“Kami masih menunggu laporan secara otentik dari Ketua Satlak desa masing-masing, dibantu pihak kecamatan untuk melakukan pengecekan dan pendataan rumah yang terendam banjir, termasuk kalau ada korban jiwa,” kata Alifius, Rabu (30/8).

Alifius mengaku telah turun ke lapangan bersama jajarannya, mengecek jumlah rumah warga yang terendam banjir bandang. Kemudian mendata kerugian warga. “Tujuannya agar data yang kita pegang akurat,” ungkapnya.

Banjir bandang menerjang Kecamatan Jelai Hulu dan Tumbang Titi, Ketapang, Kalbar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News