Banjir di Kudus Meluas, Warga Terdampak Belum Mau Mengungsi

Banjir di Kudus Meluas, Warga Terdampak Belum Mau Mengungsi
Sejumlah anak bermain di genangan air di depan rumahnya di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Foto: ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

jpnn.com, KUDUS - Meski banjir belum surut dan curah hujan juga masih tinggi, warga terdampak banjir yang tersebar di sejumlah desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, belum mau mengungsi.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsaiagaan BPBD Kudus Wiyoto mengatakan, pemerintah telah menyediakan tempat pengungsian dan sarana pendukungnya.

"Meskipun debit air Sungai Wulan sudah mulai menurun, namun genangan banjir yang terjadi di beberapa desa di Kabupaten Kudus belum surut seluruhnya. Bahkan akses jalan beberapa perkampungan juga masih tergenang dan belum bisa dilalui kendaraan bermotor," kata Wiyoto, Selasa.

Beberapa rumah warga juga sudah kemasukan air, meskipun ketinggiannya hanya sebatas mata kaki orang dewasa.

Sepanjang masih bisa ditempati, warga biasanya lebih memilih bertahan di rumah ketimbang harus mengungsi.

Jumlah desa yang terdampak banjir, kata dia, tidak hanya empat desa saja, melainkan lebih karena curah hujan tinggi di Kabupaten Kudus mengakibatkan desa yang langganan banjir kembali terdampak.

Jika sebelumnya yang dilanda banjir hanya di Desa Setrokalangan, Desa Kedungdowo, Desa Banget, dan Desa Blimbing Kidul (Kecamatan Kaliwungu), maka saat ini sudah bertambah seperti Desa Jati Wetan (Kecamatan Jati) serta Desa Mejobo dan Golantepus (Kecamatan Mejobo).

Khusus Desa Mejobo dan Golantepus, diperkirakan saat hujan turun, genangan banjir akan berkurang karena penyebabnya hanya limpasan air dari Sungai Dawe dan Piji.

Enam desa di Kabupaten Kudus terdampak banjir. Meski begitu, warga belum mau tinggal di tempat pengungsian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News