Banjir Sardinia, 17 Tewas

Banjir Sardinia, 17 Tewas
Banjir Sardinia, 17 Tewas

jpnn.com - ORISTANO - Pemerintah Italia memberlakukan status darurat di Pulau Sardinia, Selasa (19/11). Itu terjadi setelah sedikitnya 17 orang tewas karena banjir bandang di pulau yang berpenduduk sekitar 1,6 juta jiwa tersebut. Banjir yang merendam pulau terbesar kedua di Laut Mediterania sejak Senin (18/11) itu membuat 20.000 orang menderita.

Selain kendaraan dan properti warga, banjir menghanyutkan sejumlah jembatan di Sardinia. Terputusnya akses jalan dan genangan air yang mencapai ketinggian maksimal 3 meter tersebut membuat pulau yang beribu kota di Cagliari itu lumpuh. Tidak ada aktivitas perekonomian yang terjadi di Sardinia hingga kemarin. Ratusan warga yang kehilangan tempat tinggal pun mulai bingung mencari makanan.

Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Enrico Letta menjanjikan bantuan senilai 20 juta euro (sekitar Rp 314 miliar) bagi para korban. Nanti bantuan dalam bentuk dana itu dialirkan kepada korban melalui pos-pos darurat lokal. "Saat ini fokus kami adalah misi-misi esensial. Misalnya, menyelamatkan nyawa manusia, mengevakuasi mereka yang terisolasi, dan membuka akses jalan," paparnya.

Menanggapi komplain masyarakat yang mengeluhkan tidak adanya peringatan terkait dengan banjir yang diawali badai tersebut, Letta menyatakan bahwa bencana itu merupakan peristiwa luar biasa. "Ini adalah peristiwa yang tidak biasa dan tidak bisa diprediksi," tegas pemimpin 47 tahun tersebut. Karena itu, dia menetapkan status darurat agar bantuan segera mengalir ke Sardinia.

Kemarin Kota Olbia yang merupakan salah satu objek pariwisata favorit di Italia terendam air. Hampir seluruh hotel, permukiman warga, dan gedung-gedung fasilitas umum tidak bisa dihuni. Gubernur Sardinia Ugo Cappellacci meminta warga tetap tenang dan waspada. Karena masih banyak korban yang hilang, dia yakin jumlah korban tewas bakal bertambah. (AP/AFP/hep/c14/dos)

ORISTANO - Pemerintah Italia memberlakukan status darurat di Pulau Sardinia, Selasa (19/11). Itu terjadi setelah sedikitnya 17 orang tewas karena


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News