Banjir Terparah Sejak 2009, Bupati Semprot Camat

Banjir Terparah Sejak 2009, Bupati Semprot Camat
BERTAHAN. Warga transmigrasi di Dusun Semanai, Desa Simpang Tiga, Sukadana, Kayong Utara, bertahan di tengah banjir. FOTO: KAMIRILUDIN/RAKYAT KALBAR/JPNN

jpnn.com, KAYONG UTARA - Banjir hampir merata di Kecamatan Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat dalam dua hari terakhir.

Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Banjir kali ini disebut-sebut yang terparah dalam sedekade terakhir.

“Kami pernah mengalami hal serupa (banjir) pada sepuluh tahun silam atau pada tahun 2009. Namun, jika dibandingkan dengan kondisi banjir saat ini, maka jauh lebih parah,” tutur Camat Sukadana Syahrial Solihin, Sabtu (3/6).

Empat desa mengalami genangan air paling parah.  Yakni, Desa Sutera, Desa Sedahan Jaya, Simpang Tiga, dan Riam Berasap.

“Kami sempat “disemprot” Pak Bupati (Hildi Hamid). Sebab, ternyata Desa Simpang Tiga dan Riam Berasap tak kalah parahnya seperti Sedahan Jaya. Namun, lamban diatasi sebab laporan ke kami juga baru dapat sekarang (kemarin),” terang Syahrial.

Padahal, dua desa yang berbatasan darat langsung dengan Kabupaten Ketapang, yakni Simpang Tiga dan Riam Berasap Jaya, disergap banjir mulai Jumat (2/6) siang.

Ratusan rumah di Simpang Tiga terendam. Meski banyak yang bertahan di rumah, tetapi tak sedikit warga terpaksa mengungsi.

Seperti puluhan penduduk di RT 001/RW 001 Dusun Siduk, Desa Simpang Tiga, yang mengevakuasi diri ke Puskesmas Siduk.

Banjir hampir merata di Kecamatan Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat dalam dua hari terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News