Banjir Tinggi setelah Natal Putih
Minggu, 09 Januari 2011 – 15:16 WIB
Ketinggian air terus meningkat di sejumlah wilayah Negara Bagian Queensland, Australia. Sementara itu, ratusan warga di Emerald, Bundaberg, dan Rockhampton mengungsi, menyusul ribuan orang lainnya yang lebih dulu meninggalkan tempat tinggal mereka. Dalam waktu kurang dari tiga hari, banjir telah menggenang hingga seluas Jerman plus Prancis.
Baca Juga:
Pada 29 Desember, ketinggian air Sungai Dawson di Theodore mencapai 14,59 meter. Ketinggian air tersebut sudah melewati rekor tertingginya, yakni 14,07 meter. Sebagian besar kota-kota kecil di sekitar sungai berada di bawah permukaan air.
Untuk sementara, otoritas Queensland memprediksi bahwa banjir telah mengakibatkan kerugian AUD 5 miliar (Rp 40 triliun) akibat rusaknya lahan pertanian di seluruh wilayah negara bagian. Kerusakan itu meliputi perkebunan bunga matahari dan kapas. Sejauh ini banjir telah menggenangi 22 kota dan memengaruhi kehidupan 22 ribu penduduknya. Menurut otoritas setempat, korban jiwa akibat banjir mencapai 10 orang.
Tingginya curah hujan yang menimbulkan banjir besar disebabkan pengaruh badai tropis Tasha, fenomena La Nina mengalami puncaknya. Pola cuaca saat La Nina pada 2010 membawa kondisi lebih basah di Australia Timur. Fenomena itu merupakan yang terkuat sejak 1973.
BRISBANE - Australia belum berhenti dilanda cuaca ekstrem. Masih segar dalam ingatan, ketika Desember lalu, hujan salju turun saat seharusnya musim
BERITA TERKAIT
- Mahmoud Ahmadinejad Daftar Pilpres Iran 2024
- Gelombang Panas Mewarnai Pemilu India, Korban Tewas Terus Berjatuhan
- Balas Dendam, Korea Utara Kirim 720 Balon Isi Sampah ke Wilayah Korsel
- Qatar & Mesir Desak Hamas Menyetujui Usulan Gencatan Senjata
- PPI Munich Sukses Menyelenggarakan Bazaar Makanan Indonesia di Jerman
- Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Amerika, Rusia Siap-Siap Saja