Bank NTT Dorong Mahasiswa jadi Entrepreneur Berbasis Digital

Bank NTT Dorong Mahasiswa jadi Entrepreneur Berbasis Digital
Plt. Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menyerahkan secara simbolik CSR di bidang pendidikan senilai Rp 90 juta kepada Rektor UKAW Kupang, Frankie J. Salean, Jumat (29/3). Foto: TOMMY AQUINODA/TIMEX/JPNN.com

Selain kedua pengusaha, Bank NTT juga menghadirkan Pemimpin Umum Victory News Chris Mboeik untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa seputar peluang bisnis yang dapat digarap.

Rektor UKAW Kupang, Frankie J. Salean dalam sambutannya, mengatakan, sejak tahun 2012 menjadi rektor, Bank NTT sudah menjadi mitra UKAW. Oleh karena masa kepemimpinannya akan berakhir beberapa bulan ke depan, dia mengaku ada mimpi besar bagi UKAW berkaitan dengan kemitraan bersama Bank NTT.

“Ada tanggung jawab besar bagi kami dalam menyiapkan pelayanan perbankan di kampus untuk melayani mahasiswa secara efesien dan cepat. Semoga komitmen ini bisa terwujud dalam waktu dekat sebelum saya mengakhiri masa jabatan sebagai rektor,” kata Frankie.

Frankie juga berterimakasih karena ada tanggung jawab sosial dari Bank NTT di bidang pendidikan untuk mahasiswa UKAW senilai Rp 90 juta. Uang sebesar itu, menurut dia tidaklah kecil bagi UKAW. Sebab UKAW didirikan dua gereja yakni GMIT dan GKS dengan misi menyediakan pendidikan bermutu dengan tarif yang rendah.

“Ini tantangan besar bagi kami. Oleh karena itu, program-program seperti ini menjadi tumpuan kami untuk menjalankan pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.

Dia juga berterimakasih karena lewat program Dia Bisa yang diluncurkan Bank NTT serta talkshow tentang wirausaha, para mahasiswa khususnya calon wisudawan dapat memiliki modal untuk menemukan jalan keluar ketika menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan.

Sementara Plt. Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, Dia Bisa adalah program yang baru pertama ada di Indonesia, dimana perbankan hadir ke kampus untuk mengajak serta menyediakan modal awal bagi mahasiswa agar mereka berani menjadi entrepreneur muda berbasis teknologi. Selain itu, ke depannya Bank NTT akan mengajak mahasiswa untuk cerdas memilih peluang usaha sesuai dengan perkembangan teknologi untuk mempersiapkan masa depannya.

Menurut Alex, dengan menyediakan modal awal berupa smartphone dan tabungan Rp 500 ribu, Bank NTT sebenarnya ingin memberikan gambaran kepada mahasiswa bahwa menjadi entrepreneur sesungguhnya tidak harus memiliki modal yang besar. Tetapi cukup dengan sebuah smartphone yang terkoneksi dengan internet, mahasiswa sudah bias menjadi entrepreneur.

Di era revolusi industri 4.0, peluang orang muda khususnya mahasiswa untuk menjadi entrepreneur sangat terbuka lebar. Sebab dengan akses tanpa batas melalui internet dan pemanfaatan media sosial secara tepat, mahasiswa bisa meraup keuntungan dengan menjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News