Bank Syariah Mandiri Tawarkan Hedging
jpnn.com, JAKARTA - Bank Syariah Mandiri (BSM) menawarkan transaksi hedging syariah kepada para nasabahnya.
Hedging syariah adalah transaksi untuk memitigasi risiko fluktuasi nilai mata uang yang diperkirakan pada masa mendatang dengan prinsip syariah.
Produk hedging syariah merujuk peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/2/2016 tentang transaksi lindung nilai berdasar prinsip syariah tanggal 24 Februari 2016 dan fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No.96/DSN-MUI/IV/2015 tanggal 2 April 2015 tentang Transaksi Lindung Nilai Syariah (Al Tahawwuth al Islami/Islamic Hedging) atas Nilai tukar.
”Kami bank syariah pertama menyediakan transaksi hedging syariah,” tutur Finance Strategy and Treasury Director Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/12).
Butuh dua tahun bagi bank menyediakan produk ini sebagai solusi kepada nasabah setelah PBI terbit.
”Kami masih belajar, termasuk menyiapkan konstruksi akad dan operasional lainnya. Kami juga harus menargetkan customer pas yaitu lembaga rutin butuh transaksi dalam mata uang asing,” kata Ade.
Produk itu memenuhi aspek syariah karena memiliki underlying jelas dan kebutuhan nasabah juga sudah jelas. Dengan wa’d (muwa’adah) li al-sharf dan akadnya adalah Al sharf.
Tahap awal produk itu, ditawarkan kepada travel haji dan umrah yang rutin bertransaksi dalam mata uang asing.
Bank Syariah Mandiri (BSM) menawarkan transaksi hedging syariah kepada para nasabahnya.
- Ketua KDEKS: Banten Berpotensi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah Indonesia
- IBA & YPBDK Harap Indonesia jadi Tuan Rumah Konferensi Perdamaian Internasional 2026
- BSI Maslahat, MTT, dan Telkomsel Salurkan Kacamata Gratis' untuk Guru Ngaji
- Obligasi Syariah Mampu Dorong Sektor Riil
- Prudential Syariah Tunjuk Iskandar Ezzahuddin Ahmad Zulkiflee Sebagai Presiden Direktur
- Gelar Regional Sharia Investing Symposium, CGS-CIMB Sekuritas Memperkuat Pasar Modal Syariah 3 Negara