Bank Terancam Operator Seluler
Selasa, 14 Juni 2011 – 11:02 WIB

Bank Terancam Operator Seluler
JAKARTA – Industri perbankan menghadapi persaingan yang semakin serius di tengah majunya era teknologi informasi (TI). Jika selama ini bank harus bersaing dengan bank lain atau dengan bank asing, kini mereka harus bersaing dengan perusahaan telekomunikasi. Gatot berpendapat, adanya jasa remitansi (pengiriman uang) melalui SMS (pesan pendek), misalnya, atau bentuk lain yang serupa dapat mengancam fungsi intermediasi bank yang selama ini memiliki jasa yang sama. ”Padahal, awalnya kami coba pelajari transaksi kecil, yaitu Rp 50 ribu ke bawah untuk beli rokok atau minuman. Itu saja hampir Rp 70 triliun,” ungkapnya.
”Sebagai perbankan, dua atau tiga tahun ke depan, saingan utama kami bukan bank asing. Tetapi, saingan utama justru perusahaan telco (telekomunikasi, Red),” ujar Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Gatot Suwondo di sela-sela World Economic Forum on East Asia 2011 di Hotel Shangri-La, Senin (13/6).
Menurut dia, fungsi intermediasi bank dapat terganggu dengan kehadiran jasa pengiriman uang melalui pesan teks atau semacamnya yang diselenggarakan oleh perusahaan telekomunikasi. Sementara itu, bank tidak bisa memasuki sektor bisnis telekomunikasi. ”Mereka bisa masuk arena kita. (Sementara) kita tidak bisa masuk arena dia,” terangnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Industri perbankan menghadapi persaingan yang semakin serius di tengah majunya era teknologi informasi (TI). Jika selama ini bank
BERITA TERKAIT
- Ekonom Kritik Rencana Merger Grab-Goto, Pemerintah Diharapkan Bertindak
- Bea Cukai Buka Peluang Ekspor Bagi Pelaku UMKM di 3 Daerah Lewat Kegiatan Ini
- Pegadaian Catat Penjualan Emas Pada April Sebanyak 150 Kg
- Brand Footprint 2025 Telusuri Jejak Pilihan Konsumen
- Salurkan Hibah Alat Teknologi Rp800 Juta, Pertamina Berkomitmen Lanjutkan Program UMK Academy
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024