Sapi Impor Berhenti, Sapi Lokal Kebanjiran Permintaan
Selasa, 14 Juni 2011 – 09:47 WIB
PENDAPA–Dihentikannya impor sapi dari Australia menjadi berkah tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Malang. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang menilai langkah yang dilakukan Australia membuat sektor peternakan sapi di wilayahnya semakin berkembang. Apalagi produksi sapi di Kabupaten Malang surplus dan tidak membutuhkan tambahan sapi import. Selain surplus, wilayah penghasil sapi juga cukup merata di 33 kecamatan di wilayah Kabupaten Malang. Namun dari jumlah tersebut beberapa kecamatan terlihat lebih unggul sebagai daerah penghasil sapi, yaitu Kecamatan Donomulyo, Pagak, Kalipare, dan Bantur. Dari seluruh wilayah kecamatan ini menghasilkan populasi sapi pertahun dengan jumlah 110 ribu hingga 115 ribu ekor sapi untuk sapi potong dan 50 ribu hingga 60 ribu untuk sapi perah.
Indikasi surplus tersebut menurut PLT Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sujono didapat dari perbandingan antara kebutuhan sapi harian dengan jumlah kelahiran sapi lewat inseminasi buatan per tahunnya.
Baca Juga:
”Kebutuhan sapi per hari antara 55 hingga 66 ekor sapi sementara jumlah kelahiran sapi per tahunnya mencapai 39.183 kelahiran. Jadi posisi Kabupaten Malang masih surplus untuk memenuhi kebutuhan lokal,” kata Sujono, kemarin.
Baca Juga:
PENDAPA–Dihentikannya impor sapi dari Australia menjadi berkah tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Malang. Dinas Peternakan dan Kesehatan
BERITA TERKAIT
- Arummi Cashew Milk, Hadirkan Manfaat Susu Berkualitas
- PLN Indonesia Power Siapkan Kebutuhan Listrik Masa Depan
- Konsisten Terapkan Budaya K3, Pertamina Boyong 6 Penghargaan Bergengsi dari WISCA
- Bea Cukai Tanjung Perak Musnahkan 108,1 Ton Tepung yang Tidak Lolos Syarat Impor
- Nusantara Regas Raih WSO Indonesia-Pakistan Safety Culture Award 2024
- Aspakrindo - ABI Kolaborasi Membangun Pemahaman Kripto di Indonesia