Respons Ansor soal Banser Bakar Bendera Bertuliskan Tauhid

Respons Ansor soal Banser Bakar Bendera Bertuliskan Tauhid
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) sedang jadi sorotan. Penyebabnya adalah aksi anggota Banser membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid saat perayaan Hari Santri di Garut, Jawa Barat, Senin (22/10).

Lantas, apa tanggapan Gerakan Pemuda (GP) Ansor? Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyesalkan aksi itu. "Saya menyayangkan," ujar Yaqut seperti diberitakan JawaPos.com, Selasa (23/10).

Namun demikian, Yaqut menegaskan aksi anggota Banser membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid merupakan tindakan spontan. Dia menduga ada pihak-pihak yang memprovokasi anggota Banser.

"Saya yakin anak-anak ini melakukan juga karena spontan tanpa ada rencana sebelumnya. Atau memang ada yang sengaja memprovokasi," tegasnya.

Sebelumnya sebuah video yang menunjukkan sejumlah anggota Banser membakar bendera tauhid menjadi viral. Aksi itu berlangsung di lapangan pada saat peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Alun-alun Garut, Jawa Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku pembakaran menganggap bendera bertuliskan kalimat tauhid itu sebagai simbol Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). "Telah terjadi pembakaran diduga bendera HTI yang dilakukan oleh peserta kegiatan atau anggota Banser," ujar Dedi kepada JawaPos.com, Senin (22/10).

Namun, polisi bertindak responsif. "Kami tindak secara hukum agar dapat menenangkan atau menetralkan situsasi kondusif secara umum," tutur Dedi.

Selain itu, polisi juga langsung menyisir video aksi Banser membakar bendera tauhid tersebut agar tak menyebar di media sosial. “Segera take down video viral itu,” imbuhnya.(gwn/JPC)


Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyayangkan aksi Banser membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid saat perayaan Hari Santri di Garut.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News