Banyak Lansia Jepang Sengaja Masuk Penjara, Alasannya Sangat Mengejutkan

Banyak Lansia Jepang Sengaja Masuk Penjara, Alasannya Sangat Mengejutkan
Narapidana lansia di penjara Jepang. Foto: Bloomberg

"Tidak berarti saya suka, tapi saya bisa tinggal di sana gratis. Dan ketika keluar, saya punya uang simpanan. Jadi, itu tak terlalu menyakitkan," terang pria yang gemar melukis itu.

Uang pensiunnya memang masih dibayar meski dia dipenjara. Nah, uang pensiun yang tak terpakai selama setahun itulah yang bisa dia pakai menambal sulam kebutuhan hidupnya saat bebas. Ketika uangnya habis, dia akan berbuat kriminal lagi untuk masuk penjara.

Namun, kini Takata tidak lagi mendekam di penjara. Dia tinggal di pusat rehabilitasi di Kota Hiroshima.

Michael Newman, peneliti demografi, dan Custom Products Research Group pernah meneliti hubungan angka kriminalitas lansia dan uang pensiun. Dalam riset pada 2016 itu diketahui bahwa uang pensiun di Jepang tidak cukup untuk membiayai kehidupan lansia.

Biaya sewa tempat tinggal, makan, dan perawatan kesehatan justru membuat para pensiunan terjerat utang. Itu belum termasuk biaya untuk membeli baju dan pemanas ruangan saat musim dingin tiba.

"Para pensiunan itu tidak ingin menjadi beban untuk anak-anaknya. Maka, jika mereka tidak bisa bertahan dengan uang pensiun, pilihannya hanyalah masuk penjara," ungkap Newman. Rata-rata para lansia itu tinggal jauh dari anak-anak mereka yang mengejar karir di perkotaan.

Keiko (bukan nama sebenarnya) pun punya pemikiran yang sama dengan Takata. Perempuan 70 tahun itu mengaku tak akur dengan suaminya. Dia juga tidak punya uang. Karena itu, dia lantas mengutil di toko agar masuk penjara. Dia mengulangi lagi perbuatannya setiap kali bebas.

"Bahkan, perempuan 80-an tahun yang tidak bisa berjalan normal pun berbuat kejahatan. Itu karena kami tidak bisa mendapatkan makanan dan uang," ujar Keiko kepada BBC. Di penjara mereka bisa makan tiga kali sehari tanpa memikirkan bagaimana membayarnya.

Dulu penduduk Jepang yang berusia 65 tahun ke atas menjadikan penjara sebagai jawaban. Kini alasan itu bertambah

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News