Banyak Pelajar Berkasus, Puspeka Ingatkan Tanggung Jawab Orang Tua
"Alhamdulillah pembelajaran tatap muka sudah berjalan meskipun terbatas," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan untuk mengembangkan karakter anak, perlu ada sinergitas antara sekolah, orang tua, dan anak termasuk masyarakat.
Pada kesempatan sama Natalina Rimba, chief marketing officer Mentari Group mengungkapkan pihaknya mendukung pemerintah dengan meluncurkan program pembangunan karakter bangsa, yaitu buku Ibu Pertiwi.
Terdapat dua pendekatan pembelajaran dalam Ibu Pertiwi, yaitu cerita dan saintifik.
Melalui cerita, para pelajar akan lebih cepat memahami dan mengingat nilai karakter yang digambarkan pada cerita.
Pendekatan saintifik dilakukan dengan beragam aktivitas pembelajaran yang berfungsi untuk mengembangkan kompetensi pelajar.
"Jadi pelajar bukan semata-mata menghafal butir Pancasila, melainkan benar-benar memahami dan mengaplikasikan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Natalina. (esy/jpnn)
Plt Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek Hendarman menyebutkan masih terdapat beberapa kasus yang melibatkan pelajar karena karakter kurang baik sehingga butuh peran serta orang tua, bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan guru
Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad
- Catch Kill
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- Badan Bahasa Kemendikbudristek Bedah Dua Buku Kumpulan Puisi, Begini Penjelasannya
- 25 Provinsi Semarakkan FTBIN 2024, Ini Target Badan Bahasa Kemendikbudristek
- Buwas Curiga, Penghapusan Pramuka dari Ekskul jadi Upaya Melemahkan Indonesia