Bapak Ibu Guru, terkait Siswa Belajar di Rumah, Ini Saran dari Pakar Pendidikan
"Anak akan menjadi terbebani dan menjadi malas. Bahkan untuk tingkat SD, malah orang tuanya yang lebih mengerjakan tugas anak," ujar dia.
Tugas yang diberikan, menurut dia, hendaknya terukur dan disesuaikan pada tingkat mana kemampuan siswa tersebut.
Memberikan tugas yang banyak pada siswa, lanjut dia, tidak adil bagi anak karena tidak sesuai dengan proporsinya.
"Pembelajaran daring jangan memberatkan. Misalnya coba kaitkan tugas pembelajaran dengan kondisi yang ada sekarang, bagaimana dan kapan saja bisa dilakukan," ucap dia.
Sejumlah pemerintah daerah meliburkan sekolah dan mengganti pembelajaran di sekolah dengan pembelajaran daring untuk mengantisipasi penyebaran wabah COOVID-19 di satuan pendidikan. (antara/jpnn)
Ma'ruf Amin Bela Honorer K2!
Pakar pendidikan menanggapi banyaknya keluhan terkait pembelajaran dengan sistem daring selama siswa belajar di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona, covid-19.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- Perkuat Platform Guraru, Acer Luncurkan Solusi End-to-End untuk Sektor Pendidikan
- PropertyGuru Indonesia Property Awards Kenalkan Kategori Baru di Tahun ke-10
- Fathan Subchi Harap PDBN jadi Wadah Silaturahmi Masyarakat Kelahiran Demak
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia