Baru 25 Perguruan Tinggi yang Mandiri dalam Riset

Baru 25 Perguruan Tinggi yang Mandiri dalam Riset
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati. Foto: Mesya/JPNN

Kedua, manajemen penelitian, dimulai mendapatkan penelitian sampai mengerjakan ada breakdown-nya.

Ketiga, keluaran penelitian dari publikasi nasional dan internasional termasuk diadakan workshop, seminar nasional, dan sebagainya. Keempat, revenue, ini hasil dari riset yang bisa diuangkan.

"Kebanyakan nilai revenue itu prendah dan ini jadi problemnya sekarang. Sementara di luaran penelitian semakin meingkat," ucap Dimyati

Itu sebabnya pemerintah me-reform regulasi untuk mendorong peneliti meningkatkan revenue melalui daftar paten. Dengan paten, peneliti dan institusi mendapatkan untung sehingga lebih bersemangat meneliti.

Dimyati mencontohkan wakil rektor Universitas Gadjah Mada yang dari patennya bisa mengantongi royalti ratusan juta rupiah tiap tahun.

Dia menjelaskan, untuk menjadi world class university, dosen/peneliti tidak hanya wajib mempublikasikan hasil risetnya tapi juga dibaca (publikasi risetnya) sebanyak-banyaknya oleh masyarakat baik dalam maupun luar negeri.

Dimyati mengaku bersyukur jumlah hak paten sudah meningkat jauh. Sebelumnya hanya 2700 paten, sekarang 4300.

Itu sebabnya pemerintah terus mendorong dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi dosen/peneliti mendapatkan hak paten.

"Kami targetkan ada 5200 paten yang diperoleh. Sedangkan publikasi 25 ribu. Bila nilai paten Rp 2 miliar, dosen/peneliti bisa mendapatkan royalti Rp 450 juta," tandas Dimyati. (esy/jpnn)


Pemerintah mengatur regulasi untuk mendorong peneliti meningkatkan revenue melalui daftar paten.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News