Basarah: Di Usia ke-48, PDIP Makin Kukuh Mengawal Negara Pancasila

Basarah: Di Usia ke-48, PDIP Makin Kukuh Mengawal Negara Pancasila
Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah (dua dari kiri). Foto: Humas MPR.

Dia menegaskan bahwa Megawati Soekarnoputri kemudian mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan pada 1 Februari 1999, agar dapat mengikuti Pemilu 1999.

"Sejarah inilah yang tak boleh dilupakan terutama harus diketahui oleh generasi milenial yang tak mengalami sejarah ini secara langsung," jelasnya.

Selama ia menjadi aktivis PDI Perjuangan, Basarah menilai partai yang digelutinya itu makin dewasa dalam mengawal ideologi Pancasila seraya merawat kebinekaan demi menjaga keutuhan NKRI.

Bukti nyata bahwa PDI Perjuangan konsisten mengawal kesepakatan para pendiri bangsa itu terlihat dari sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Megawati Soekarnoputri saat menjadi presiden. Dilanjutkan dengan Joko Widodo yang menjadi presiden dari unsur kader PDI Perjuangan.

"Partai kami selalu mengawal kebijakan yang mereka keluarkan agar tetap berada dalam kredo negara Pancasila. Tugas tersebut adalah amanat para pendiri bangsa dalam Pancasila yang harus kami jaga dan laksanakan," jelas mantan aktivis GMNI itu.

Sekretaris Dewan Penasihat PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu menambahkan, partainya menyadari sepenuhnya bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah umat Islam.

Namun demikian, PDI Perjuangan juga melihat bahwa rakyat negeri ini tidak hanya dihuni oleh umat Islam, tetapi sangat beragam dari aspek suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Karena itu, katanya, PDI Perjuangan yang punya akar historis kuat dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) dan merupakan fusi bersama empat parpol lainnya yang telah disebutkan, tidak mungkin melepaskan diri dari nasionalisme yang mereka perjuangkan.

Selama ia menjadi aktivis PDI Perjuangan, Basarah menilai partai yang digelutinya itu makin dewasa dalam mengawal ideologi Pancasila seraya merawat kebinekaan demi menjaga keutuhan NKRI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News