Basarah: Presiden Anggap yang Memunculkan Gagasan 3 Periode Mau Cari Muka

Basarah: Presiden Anggap yang Memunculkan Gagasan 3 Periode Mau Cari Muka
Ilustrasi: Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menyampaikan sambutan pada diskusi bertema Urgensi Pokok-Pokok Haluan Negara hasil kerja sama Biro Humas MPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Anyer, Banten, Sabtu (27/3). Foto : Ricardo

"Jadi, kalau subjeknya saja sudah tidak mau, saya kira sangat tidak elok konstitusi kita dipermainkan hanya kepentingan orang per orang saja," ucap Basarah.

Wakil Ketua MPR ini juga mengatakan PDIP menolak adanya narasi presiden dipilih oleh MPR.

Basarah mengatakan jika ada amandemen, PDIP ingin amandemen terbatas yakni supaya MPR bisa menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

"Sama sekali kita tidak pernah membahas presiden dipilih oleh MPR, sikap PDIP ini adalah amandemen terbatas, artinya tidak mau melebar ke mana-mana, hanya menambah satu ayat di pasal 3 UUD 1945 yaitu MPR diberikan wewenang untuk menetapkan haluan dan haluan pembangunan nasional," paparnya.

Basarah menjelaskan adanya amandemen agar MPR menetapkan GBHN itu guna pembangunan nasional terus berlanjut.

Sehingga, tambah dia, ketika pemimpin berganti program pembangunan nasional tidak berhenti.

PDIP akan menarik diri dari agenda amandemen terhadap UUD 1945 jika mengarah kepada perubahan masa jabatan presiden.

"Kalau ada agenda itu secara tegas PDIP menarik diri dari agenda tersebut. Apalagi misalkan gagasan tentang masa jabatan presiden ditambah menjadi tiga periode. Ini jelas jauh dari pandangan dan sikap politik baik di MPR dan PDIP," tegas Basarah.

Basarah menyebut Jokowi menganggap yang memunculkan gagasan jabatan presiden tiga periode merupakan orang yang cari muka.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News