Basarah Ungkap 5 Alasan Kaltim Dipilih sebagai IKN, Nomor 4 Singgung DKI

Basarah Ungkap 5 Alasan Kaltim Dipilih sebagai IKN, Nomor 4 Singgung DKI
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah beserta pimpinan MPR di sela-sela kunjungan ke Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis (27/1). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menyatakan, Kalimantan Timur (Kaltim) yang dipilih sebagai ibu kota negara (IKN) baru diharapkan menjadi ikon persatuan nasional yang strategis dari aspek pertahanan dan keamanan, politik, serta ekonomi.

‘’Posisi ibu kota negara yang sangat sentral ini memungkinkan semua media komunikasi dapat mengendalikan alutsista di darat, laut dan udara dengan mudah,'' ucap Basarah.

Hal itu dikatakan Basarah di sela-sela kunjungannya ke Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis (27/1).

Dia mengunjungi IKN bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo serta lima wakil ketua MPR RI lain.

Menurut Basarah, Pulau Kalimantan sebenarnya sudah lama dilirik untuk menjadi lokasi ibu kota Indonesia.

Bung Karno sempat menggagas pemindahan ibu kota negara ke Palangka Raya saat meresmikan kota itu sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah pada 1957.

‘’Bahkan, Presiden Pertama Soekarno sempat dua kali mengunjungi langsung potensi kota Palangka Raya untuk menjadi ibu kota negara. Bung Karno menilai posisi Palangka Raya unik karena berada tepat di tengah-tengah Indonesia,'' ucap ketua Fraksi PDIP itu.

Namun, rencana itu gagal karena kesulitan penyediaan barang bangunan di samping banyak desakan beberapa duta besar yang menginginkan Jakarta tetap menjadi ibu kota negara.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah berharap ibu kota baru di Kalimantan Timur menjadi ikon persatuan nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News