Basarah Ungkap 5 Alasan Kaltim Dipilih sebagai IKN, Nomor 4 Singgung DKI

Basarah Ungkap 5 Alasan Kaltim Dipilih sebagai IKN, Nomor 4 Singgung DKI
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah beserta pimpinan MPR di sela-sela kunjungan ke Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis (27/1). Foto: Humas MPR RI

Usai mengunjungi lokasi ibu kota baru, Basarah semakin optimistis IKN menjadi center of gravity Indonesia berdasarkan lima pertimbangan.

Pertama, risiko bencana alam di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Karta Negara yang menjadi IKN itu sangat minim.

Kedua, lokasinya di tengah-tengah wilayah Indonesia. Ketiga, lokasi kedua kabupaten berdampingan dengan dua kota yang berkembang, Balikpapan dan Samarinda.

Keempat, lahan yang dikuasai pemerintah 180 ribu hektare atau hampir tiga kali lipat lahan yang dikuasai pemerintah di DKI Jakarta. Kelima, Kaltim memiliki infrastruktur yang cukup lengkap.

‘’Saya ingatkan agar semua pihak memperhatikan local wisdom saat melaksanakan gagasan besar ini. Jangan sampai rencana pemindahan IKN hanya akan menimbulkan gejolak sosial, baik akibat kecemburuan sosial-ekonomi atau perampasan hak kepemilikan tanah masyarakat,’’ ucap Basarah.

Dia mengajak semua elemen bangsa mendukung gagasan pemindahan IKN demi kebaikan rakyat Indonesia.

Gagasan memindahkan ibu kota dari Jakarta bukan hal baru. Presiden Kedua Soeharto pernah berniat memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Jonggol, Jawa Barat.

Pemerintah Hindia Belanda juga pernah berencana memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Bandung pada 1906.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah berharap ibu kota baru di Kalimantan Timur menjadi ikon persatuan nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News