Batam Kekurangan 200 Guru SMA

Batam Kekurangan 200 Guru SMA
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BATAM - Saat ini ada sekitar 700 tenaga pengajar berstatus Guru Tidak Tetap (GTT) di Provinsi Kepulauan Riau.

40 persen di antaranya mengajar di Batam. Jumlah tersebut masih sangat minim dan belum mencukupi. Diperkirakan SMA/SMK di Batam masih butuh sekitar 200 tenaga pengajar.

"Kita akan minta ke Pak Gubernur mengenai kekurangan ini. Bukan hanya di Batam saja, tetapi di seluruh kabupaten kota juga kekurangan. Tetapi memang di Batam lebih banyak, sekitar 200 guru," kata Kadis Pendidikan Provinsi Kepri, Arifin Nasir, Rabu (25/10).

Dia mengatakan di 2018 mendatang ia berharap ada penerimaan CPNS khusus untuk tenaga pendidik. Tetapi keputusan itu bukan di tangan provinsi. Dan jika ini tidak ada, maka harusnya ada penambahan tenaga guru tidak tetap lagi.

"Dan kita minta nanti yang akan ditambah adalah tenaga pengajar yang sudah memiliki sertifikat mengajar seperti akta 4 kalau memang tenaga lulusan sarjana pendidikan kekurangan," katanya.

Untuk saat ini, provinsi Kepri sedang melakukan penataan tenaga honorer. Semua sekolah akan didata jumlah GTT yang kemudian akan didistribusikan ke sejumlah sekolah di hinterland. Ini dalam rangka pemerataan tenaga pengajar di sekolah.

"Yang rawan itu adalah sekolah di hinterland. Mereka banyak kekurangan guru. Jadi akan kita pindahkan sebagian guru tidak tetap dari mainland ke hinterland," katanya.

Menurutnya, di Batam, pemindahan atau mutasi GTT ini sesuai dengan janji dan kesepakatan kontrak yang dibuat guru dengan pihak pemerintah. Di mana guru yang bersangkutan bersedia ditempatkan di sekolah di seluruh Provinsi Kepri.

Saat ini ada sekitar 700 tenaga pengajar berstatus Guru Tidak Tetap (GTT) di Provinsi Kepulauan Riau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News