Bawa Persoalan ke Polisi, PSSI dan FIFA

Bawa Persoalan ke Polisi, PSSI dan FIFA
Bawa Persoalan ke Polisi, PSSI dan FIFA
Nasib serupa dialami Sakie, istrinya hamil delapan busaln. Setiap dua pekan sekali wajib check up ke dokter. Rumah kontrakan di perumahan Pondok Jati seharga Rp 18 juta belum dibayarkan juga.

"Ini bukan ancaman, kami hanya ingin mendapatkan hak yang semestinya kami dapatkan," kata Orock. Jangankan, gaji, sepatu suntuk pertandingan pun sama sekali tak pernah didapatkan orock dan para pemain Persebaya. Sakie juga mengeluhkan persoalan serupa. "Kami sudah cukup sabar selama ini, tapi rupanya Bos tak juga menepati janji," terang dia. Sebelumnya, Wisnu Wardhana menjanjikan sisa pembayaran 70 persen dari nilai kontrak dilakukan sebelum bulan ramadhan. Tapi nyatanya ramadhan sudah lewat dua hari pembayaran tak juga tuntas.

Saat dihubungi, Wisnu sama sekali tak pernah mengangkat telepon. SMS yang dikirimkan para pemain juga tak pernah dibalas. Setali tiga uang penyuplai pemain Vigit Waluyo juga kian susah ditemui. Pada pertemuan terakhir Sabtu (30/7) lalu, tiga pemain itu mendapatkan tawaran uang senilai Rp 15 juta. Tapi mereka menolak karena dalam tanda terima itu nilai yang tercantum sama dengan sisa kontrak.

"Saya jelas tak mau tanda tangan dan tak bersedia terima uangnya. Kalau saya tanda  tangan berarti bukti mengatakan mereka sudah membayar kami lunas," terang Orock.

SURABAYA - Kesabaran para penggawa asing Persebaya habis juga untuk menanti kepastian gaji dari manajemen. Hari ini (3/8) Charles Orock, Sakie Doe,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News