Bawaslu Dukung Langkah Somasi terhadap Caleg Bandel

jpnn.com - JAKARTA--Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI meminta agar para calon legislatif (caleg) tidak mengiklankan diri di media massa sebelum waktu kampanye diberlakukan.
Panwaslu di daerah termasuk Gorontalo juga diminta untuk meningkatkan pengawasannya agar tidak ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para caleg.
"Saya mendapatkan laporan dari Panwaslu Gorontalo soal tindakan tegasnya kepada para caleg dan ini sangat kami dukung," kata Nelson Simanjuntak, anggota Bawaslu RI, saat dihubungi JPNN.
Di Gorontalo, para caleg tidak dibolehkan mengiklankan diri di media massa, meski hanya berupa foto atau nomor urut. Yang diperkenankan hanya baliho saja. Bahkan, Panwaslu Gorontalo tidak segan-segan menyomasi parpol yang berani beriklan di media massa.
Terhadap hal ini, Nelson mengatakan, apa yang dilakukan Bawaslu Gorontalo sudah sesuai aturan UU. "Ada waktunya beriklan di media massa yakni mulai tanggal 16 Maret dan berlangsung selama 21 hari. Meski hanya foto dan nomor urut tetap tidak bisa," ujarnya.
Soal baliho, ditegaskan Nelson, hanya bisa dilakukan oleh parpol. Di luar itu, apakah stiker atau lainnya yang ditempel di pohon, dinding, dan lain-lain tidak dibolehkan karena merupakan pelanggaran.
"Pilcaleg ini bukan hanya milik orang berduit saja. Orang yang modalnya sedikit juga bisa. Makanya kesempatan beriklan itu hanya saat kampanye saja," tandasnya.
Mengenai somasi Panwaslu Gorontalo kepada parpol, Nelson menjelaskan, itu sekadar peringatan saja agar tidak melakukan pelanggaran.
JAKARTA--Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI meminta agar para calon legislatif (caleg) tidak mengiklankan diri di media massa sebelum waktu kampanye
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Pengamat Sebut Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Preseden Buruk Bagi Demokrasi