Bayang-Bayang Pak Sum di Atas Laut Benoa

Bayang-Bayang Pak Sum di Atas Laut Benoa
Bayang-Bayang Pak Sum di Atas Laut Benoa
"Pemancangan tiang dengan ponton tidak bisa dilakukan 24 jam. Pada saat air laut surut pekerjaan harus berhenti. Dengan teknik ini kami bisa bekerja 24 jam," ujar Tri Widjajanto Joedosastro, Dirut PT Hutama Karya (Persero).

Teknik ini lantas ditularkan ke Adhi Karya yang memulai proyek ini dari sisi Nusa Dua. Pemancangan pun bisa lebih cepat. Tiga bulan pertama proyek ini hanya berhasil memasang 1.000 tiang pancang. Setelah ada cara baru itu, setiap bulan bisa ditancapkan 1.000 tiang pancang.

Kalau target penyelesaian itu tercapai memang sangat bersejarah. Betapa jauh bedanya dengan yang pernah terjadi di Surabaya. Pembangunan jalan tol sepanjang 12 km dari Waru ke Juanda, Surabaya, memakan waktu 12 tahun. Proyek jalan tol di Bali ini, dengan panjang yang kurang lebih sama, bisa diselesaikan hanya dalam waktu 16 bulan. 12 tahun berbanding 16 bulan!

Kalau jalan tol di atas Laut Benoa ini nanti jadi, kendaraan dari arah bandara yang ingin menuju Nusa Dua tidak lagi harus berjubel melewati jalan satu-satunya sekarang ini. Kendaraan bisa langsung menuju bundaran, lalu naik ke jalan tol menuju tengah laut. Di tengah laut itu ada interchange yang cantik, bercabang-cabang, dan meliuk-liuk.

SISTEM "keroyokan" ini ibarat balap antar-BUMN. Inilah yang terjadi di Bali, dalam proyek pembangunan jalan tol di atas laut yang menghubungkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News