Bayi Tersangkut di Pohon 18 Jam, Kisah Ini Bikin Merinding

Bayi Tersangkut di Pohon 18 Jam, Kisah Ini Bikin Merinding
Arsya Putra Umara diapit kedua orangtuanya di lokasi pengungsian, Desa Padende, Kecamatan Maraola, Kabupaten Sigi, Jumat (12/10). Foto: EDWIN AGUSTYAN/KALTIM POST

Ketika mereka berdebat, Arsya sedang disusui oleh Novi. Kebetulan bidan itu juga memiliki anak berumur 2,5 tahun. Amalia sempat diminta untuk menggendong Arysa, untuk membuktikan ikatan antara anak dan ibu. “Arsya tersenyum waktu saya gendong,” kata Amalia.

Anita, Novi dan suaminya, Serka Rudi, yang datang belakangan, baru percaya setelah Burhanuddin meminta mengecek foto-foto Arsya di akun Facebook An’nur Clasic milik Amalia.

“Saya memang sempat upload foto Arsya waktu baru lahir, umur satu minggu, dua minggu, sebulan, dan dua hari sebelum kejadian gempa,” jelasnya.

Dari pengakuan Novi, siang itu Arsya rencana akan dibawa ke Surabaya untuk berobat. Bayi yang belum genap dua bulan itu akan dirawat petinggi TNI di Sulawesi Tengah. “Ibu (menyebut nama petinggi TNI) titip nama Manggala Sakti untuk anak saya,” katanya.

Padahal, mereka sudah memberi nama kepada si bayi. Namun, untuk menghargai dan tanda terima kasih Arsya telah dirawat, permintaan itu dituruti. Arsya Putra Umara pun berganti Putra Manggala Sakti. “Kami pertahankan Putra karena itu pemberian neneknya yang sudah meninggal,” ungkapnya.

Dari pengakuan Serka Rudi, Putra ditemukan aparat Brimob Polda Sulteng menyangkut di pohon trambesi. Sekitar 600 meter dari rumahnya. Sekira pukul 12.00. Dengan kata lain, bayi malang itu berada di pohon itu selama 18 jam.

“Saya tidak bisa bayangkan bagaimana bayi sekecil itu bisa bertahan. Saya ingin sekali bertemu dengan Brimob yang menemukan anak saya. Hanya terima kasih yang bisa saya berikan,” tutup Amalia, ditemui di pengungsian di Desa Padende, Kecamatan Maraola, Kabupaten Sigi, Jumat (12/10). (far/k16)

Kisah bayi berusia 55 Hari yang selamat dari gempa dan tsunami Palu, terangkut di pohon selama 18 jam.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News