BBM Bersubsidi Diusulkan Tambahan 2 Juta KL

BBM Bersubsidi Diusulkan Tambahan 2 Juta KL
BBM Bersubsidi Diusulkan Tambahan 2 Juta KL
JAKARTA- Kementerian ESDM meminta penambahan kuota BBM bersubsidi sekitar 2 juta kiloliter dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011. Tambahan kouta BBM bersubsidi itu disampaikan kepada Komisi VII DPR RI mengingat semakin meningkatnya konsumsi BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar.

"Untuk BBM bersubsidi dalam APBN-P 2011, kami usulkan penambahan dari 38,59 juta kiloliter (KL) dalam APBN 2011 menjadi 40,49 juta KL," kata Dirjen Kementrian ESDM, Evita Herawaty Legowo  saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR tentang asumsi Makro sektor Migas dalam APBN-P 2011 di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/7).  Selain Kementerian ESDM, dalam rapat tersebut juga hadir Dirut PT Pertamina, Karen Agustiawan dan Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono.

Evita merinci jumlah kouta tersebut berupa Premium dari 23,19 juta KL menjadi 24,54 juta KL, sedangkan Solar dari 13,08 juta KL menjadi 14,15 juta KL. Sementara jenis minyak tanah, kata dia, tidak ada penambahan. "Kalau BBM bersubsidi jenis minyak tanah tidak ada penambahan, tapi justru pengurangan dari 2,32 juta KL menjadi 1,80 juta KL," terangnya.

Disebutkan Evita, hingga Mei 2011 realisasi penyaluran BBM bersubsidi (Premium, Solar dan Minyak Tanah) sudah mencapai 15,46 juta KL. Masing-masing Premium 9,37 juta KL, Solar 5,35 juta KL dan Minyak tanah 0,74 juta Kl. "Mulai Februari lalu tenyata konsumsi BBM bersubsidi khususnya jenis Premium dan Solar sudah di atas rata-rata," terangnya.

JAKARTA- Kementerian ESDM meminta penambahan kuota BBM bersubsidi sekitar 2 juta kiloliter dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News