BBM Jenis Premium Semakin Langka

Jumlah tersebut, kata dia, hanya habis dalam hitungan jam. "Enam jam atau setengah hari juga habis itu kalau di sini," beber Ahmad.
Kalaupun pihak SPBU ingin menebus atau mendistribusikan lagi sebelum jangka seminggu, pasti tidak bisa atau ditolak oleh sistem pusat sesuai aturan yang ada.
"Ya, memang dirasa hilang karena sekali ada juga sedikit, langsung habis, memang sudah kebijakan pusat begitu. Kami hanya menjalankan sesuai kebijakan dan aturannya saja," katanya.
Menanggapai hal tersebut, Ketua Hiswana Migas Bogor, Bahriun Sinaga mengatakan, Perpres tersebut sedang direvisi tinggal menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo bahwa distribusi BBM Premium akan kembali diberikan ke tiga wilayah tersebut.
"Itu Perpres sedang direvisi dan sepertinya dalam waktu dekat akan kembali didistribusikan premium walau dengan kuota yang tidak banyak," ungkapnya.
Adanya revisi tersebut, dikatakan Bahriun, bukan karena banyaknya protes mengenai berhentinya distribusi Premium.
"Memang ada yang protes, tapi tak terlalu besar-besaran, karena angkutan umum saja sekarang sudah banyak beralih ke Pertalite atau dengan gas PGN. Jadi memang mau direvisi dan kembali diadakan saja, permintaan tersebut bahkan dilontarkan Menteri BUMN beberapa waktu lalu," beber Bahriun.
Akan adanya revisi Perpres tersebut, Hiswana Migas sendiri tidak terlalu ambil pusing mengenai hal tersebut. "Kami tinggal tunggu saja revisi tersebut," katanya.
Sejak awal April 2018, BBM jenis premium memang sudah didistribusikan ke semua SPBU di wilayah Jawa, Madura, Bali.
- Sempat Tabrak Fortuner, Xenia Bermuatan Jeriken Pertalite Ditinggal Kabur Sopirnya
- SPBU di Denpasar Diduga Oplos BBM Pertalite
- Kendaraan Mogok Gegara Isi Pertalite Campur Air di Klaten, Korban Sebut Belum Ada Ganti Rugi
- Soal Dugaan Pertalite Bercampur Air di Klaten, SPBU Trucuk Siap Bertanggung Jawab
- Belasan Kendaran Mogok Karena Pertalite Tercampur Air di SPBU Trucuk Klaten
- Detik-Detik Motor Terbakar di SPBU di Merangin, Lihat