BBM Satu Harga Berdampak Positif Terhadap Pendidikan

BBM Satu Harga Berdampak Positif Terhadap Pendidikan
Ilustrasi SPBU. Foto: Pertamina

“Untuk dampak pendidikan, kondisi anak-anak di Ilaga, Papua, bisa menjadi contoh,” kata Ferdinand.

Saat ini warga Ilaga memang sangat merasakan dampak positif program BBM Satu Harga.

Salah satu warga bernama Miati Ridwan mengatakan, anak-anak di distrik Kabupaten Puncak Papua itu saat ini bisa belajar dengan tenang.

Sebab, harga BBM yang lebih murah membuat warga bisa menyalakan genset setiap malam.

Genset itu digunakan sebagai alat penerangan karena sampai saat ini Ilaga belum dialiri listrik.

“Dulu anak-anak tidak bisa belajar setiap malam. Kami harus mengumpulkan uang terlebih dahulu untuk bisa membeli BBM yang dipergunakan untuk menggerakkan genset. Namun, sekarang anak-anak bisa belajar setiap hari. Semoga mereka makin pintar,” kata Miati.

Warga lainnya bernama Fathoni juga mengamini ucapan Miati. Menurut dia, BBM Satu Harga membuat semua harga kebutuhan menjadi turun.

Dia mencontohkan tarif ojek. Sebelum ada BBM Satu Harga, tarif ojek dari bandara ke Ilaga dengan jarak sekitar dua kilometer mencapai Rp 50 ribu.

Program BBM Satu Harga yang diberlakukan di berbagai wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) memiliki efek domino yang sangat positif terhadap beberapa bidang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News