BBM Subsidi Dibatasi, Harus Ada Kompensasi
Kamis, 09 Desember 2010 – 03:00 WIB

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.
JAKARTA - Wakil Ketua DPR bidang Kesejahteraan Rakyat, Taufik Kurniawan, mengingatkan pemerintah agar kebijakan pembatasan BBM bersubsidi bisa dibarengi dengan kompensasi untuk masyarakat menengah ke bawah. Menurutnya, pembatasan BBM jangan hanya karena untuk menghemat anggaran negara saja tanpa ada kesejahteraan yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
Kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/12), Taufik menyatakan, pembatasan BBM bersubsidi harus dibarengi dengan kompensasi di bidang pendidikan dan kesehatan. "Karena yang paling substansial adalah perbaikan kualitas pendidikan dan peningkatan kesehatan masyarakat. Dua komponen ini paling urgen untuk dipenuhi,” ujar Taufik.
Lebih lanjut Taufik yang juga Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga berharap pemerintah memiliki niat politik yang baik dengan rencana pembatasan BBM bersubsidi. "Kebijakan itu harus didasari politik positif pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat kalangan ekonomi menengah dan bawah," tandasnya.
Wakil Ketua Komisi VII yang membidangi energi, Ahmad Farial, sependapat dengan ide Taufik Kurniawan. Farial mengatakan, alokasi dana dari penghematan subsidi yang ditaksir mencapai Rp 28 triliun selayaknya dapat digunakan untuk menunjang program percepatan pembangunan infrastruktur transportasi dan pendidikan.
JAKARTA - Wakil Ketua DPR bidang Kesejahteraan Rakyat, Taufik Kurniawan, mengingatkan pemerintah agar kebijakan pembatasan BBM bersubsidi bisa dibarengi
BERITA TERKAIT
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya