Bea Cukai dan Balai Karantina Luncurkan Single Submission Mandatory dan Join Inspection

Bea Cukai dan Balai Karantina Luncurkan Single Submission Mandatory dan Join Inspection
National Logistic Ecosystem. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, SEMARANG - Indonesia menempati peringkat ke-46 dari 160 negara dan urutan kelima di Asia Tenggara dalam data Logistics Performance Index (LPI) 2018 yang dikeluarkan Bank Dunia secara berkala.

Sistem logistik yang baik dinilai dapat menjadi salah satu kunci daya saing industri, dan perdagangan suatu negara di pasar Internasional.

Lalu bagaimana gambaran sistem logistik di Indonesia sekarang ini?

Sistem logistik Indonesia tengah menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo, karena buruknya sistem logistik akan menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi serta mengakibatkan high cost economy.

Melalui Inpres nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, Presiden menegaskan agar dilakukan upaya pembenahan sistem logistik guna mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor impor, ekspor, dan investasi.

Sejalan dengan program tersebut, Bea Cukai bersama Pemda Jateng dan jajarannya, menggelar grand launching dan join inspection Bea Cukai dengan Balai Karantina, pada Senin (28/9), yang disiarkan secara daring.

Dalam sambutannya, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendukung penuh kerja sama reformasi sistem logistik dan berharap kerja sama tetap dijaga, terlebih pelabuhan Tanjung Emas merupakan salah satu pelabuhan vital di Indonesia.

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin, mengungkapkan bahwa pengelolaan sistem logistik yang efektif dan efisien melalui single submission system dan join inspection, dapat mengurangi biaya dan waktu.

Pengelolaan sistem logistik efektif dan efisien melalui single submission system dan join inspection, dapat mengurangi biaya dan waktu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News