Bea Cukai dan Satpol PP Malang Sita Puluhan Miras Ilegal

jpnn.com, MALANG - Petugas Bea Cukai dan Satuan Polisi Pamong Praja Malang kembali adakan operasi gabungan pengawasan tempat karaoke dan cafe yang menjual minuman keras.
Kepala Kantor Bea Cukai Malang Rudy Hery Kurniawan mengungkapkan operasi gabungan ini dilakukan untuk menertibkan tempat penjual miras eceran.
“Kami bekerja sama dengan Satpol PP berupaya untuk menertibkan tempat penjual eceran untuk memenuhi perizinan yang ditetapkan,” ungkapnya.
Dalam operasi gabungan kali ini petugas menyisir 7 tempat karaoke dan cafe secara acak dan mendapati sebuah cafe yang tidak memiliki izin.
“Dari ketujuh tempat tersebut petugas mendapati dua cafe di mana yang satu tidak memiliki izin cukai, selain itu petugas juga mengamankan sebuah mobil yang diduga digunakan untuk menyimpan barang bukti berupa miras dari cafe kedua yang didatangi petugas,” tambah Rudy.
Dari cafe dengan inisial R petugas mengamankan 37 botol miras berbagai merek. Diduga pemilik cafe telah menyediakan miras untuk dijual meskipun tidak memiliki izin sebagai pengedar barang kena cukai.
Petugas juga berhasil mengamankan satu unit mobil dari cafe berinisial U yang diduga digunakan untuk menyimpan miras ilegal.
“Dari hasil pemeriksaan petugas, mobil tersebut merupakan milik seseorang berinisial B. Dari mobil tersebut petugas berhasil mengamankan 24 botol miras berbagai merk tanpa izin pengangkutan,” ujar Rudy.
Petugas Bea Cukai dan Satuan Polisi Pamong Praja Malang kembali adakan operasi gabungan pengawasan tempat karaoke dan cafe yang menjual minuman keras
- Produksi Rokok Turun 4,2 Persen, Ini Penyebabnya
- Bea Cukai Batam Amankan Tukang Cat yang Selipkan Sabu-sabu di Sandal, Begini Kronologinya
- Suplemen Ternak Pangkalan Bun Tembus Pasar Belanda, Bea Cukai Sampaikan Komitmen Ini
- Dipimpin Irjen I Wayan Sugiri, BNN dan Bea Cukai Musnahkan Ladang Ganja 3 Hektare di Aceh
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah