Bea Cukai Paparkan WG-GED di Forum Internasional

Bea Cukai Paparkan WG-GED di Forum Internasional
Direktorat Jenderal Bea Cukai. Foto: DJBC

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea Cukai kembali diundang untuk mengikuti virtual conference World Customs Organization (WCO) sebagai presentator dalam The 2nd WCO Working Group Meeting on Gender Equality and Diversity (WG-GED), pada Selasa pekan lalu (08/05).

Rapat yang diikuti oleh beberapa negara anggota WCO seperti Islandia, Amerika, Australia, Uganda, Swedia dan Indonesia itu dipimpin oleh wakil pimpinan WCO Capacity Building Directorate dan Program Coordinator HMRC-WCO-UNCTAD TFA Capacity Building Program.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar-Lembaga Bea Cukai Robert Leonard Marbun mengungkapkan bahwa setiap negara dalam konferensi bertema How to Organize/Start The Work on Gender Equality itu memaparkan situasi kondisi perkembangan implementasi GED di administrasi kepabeanan masing-masing. Adapun Indonesia memaparkan implementasi GED di Bea Cukai.

“Bea Cukai telah berlandaskan hukum dalam mengimplementasikan kebijakan dan inovasi penerapan GED di lima area, meliputi employment and compensation, work-life balance and career development, health-safety-freedom of violence, government and leadership, dan customs administration and stakeholder relations,” ujarnya. 

Hingga saat ini, lanjut Robert, Bea Cukai telah melakukan berbagai upaya teknis implementasi GED. Antara lain memasukkan nilai GED dalam tujuan strategis Bea Cukai, mengelola statistik dan mengembangkan kebijakan manajemen sumber daya manusia berbasis GED, survei tahunan berupa Kuesioner Layanan Kesekretariatan (Infrastruktur, Keuangan, Kepegawaian, Pelatihan, Aset), menyusun strategi komunikasi berbasis GED, serta melibatkan semua unsur stakeholders dalam berdiskusi dan mengumpulkan informasi GED.

WCO menyampaikan apresiasinya atas upaya Bea Cukai dalam implementasi GED. WCO menilai langkah-langkah Bea Cukai cukup inovatif sehingga dapat menjadi inspirasi bagi negara lain.

Bea Cukai sudah melakukan sejumlah terobosan. Misalnya, pengembangan sistem pengaduan masyarakat dari manual (desk) menjadi secara online atau SIPUMA, termasuk Contact Center layanan 24/7 Bravo BC, penyelenggarakan seminar GED dengan mengundang pakar nasional dan internasional, menggelar lomba implementasi infrastruktur GED antar kantor-pelayanan, strategi kehumasan partnership dengan membuat Kanal BC Radio TV serta berbagai video, dan menggunakannya juga sebagai sarana diseminasi GED, dan mengundang berbagai narasumber/pakar dalam acara kehumasan Bea Cukai berbasis kompetensi dan GED.(eno/jpnn)


Direktorat Jenderal Bea Cukai kembali diundang untuk mengikuti virtual conference World Customs Organization (WCO) sebagai presentator.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News