Beban Puncak Listrik Natal dan Tahun Baru Diprediksi Turun

Beban Puncak Listrik Natal dan Tahun Baru Diprediksi Turun
Gardu Listrik. Ilustrasi. Foto dok JPG/JPNN.com

Tambahan itu mengantisipasi adanya lonjakan penggunaan listrik oleh pelanggan.

”Di beberapa kota memang ada penurunan permintaan seperti Jakarta. Tetapi, di beberapa lokasi lain, seperti daerah wisata, mengalami kenaikan,” terang Made.

PLN memproyeksikan permintaan listrik tahun ini naik 5-10 persen jika dibandingkan dengan 2016.

 ”Sejauh ini kenaikan permintaan listrik masih sesuai dengan target yang ada. Jadi, kami optimistis target tetap tercapai,” kata Made.

Pada periode Januari hingga September 2017, permintaan listrik hanya tumbuh 3,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Angka tersebut lebih baik ketimbang pertumbuhan permintaan listrik pada semester pertama 2017 yang mencapai 1,37 persen (yoy).

Adapun target dalam revisi rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN 2017–2026, berdasar Keputusan Menteri ESDM No 1415 K/20/MEM/2017, tahun ini penjualan listrik ditargetkan bisa tumbuh 7,8 persen dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,1 persen.

Salah satu upaya PLN untuk menggenjot penjualan listrik, terutama untuk golongan rumah tangga, adalah dengan menaikkan daya ke 5.500 mw.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memprediksi terjadi penurunan beban puncak pada periode Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News