Beberapa Hari di Pengungsian, Alfin Lestaluhu Sulit Tidur, Makan tak Teratur

Beberapa Hari di Pengungsian, Alfin Lestaluhu Sulit Tidur, Makan tak Teratur
Suasana pemakaman Alfin Farhan Lestaluhu, bek kanan Timnas U-16 yang meninggal dunia akibat radang otak (1/11). Foto: Shariva Alaidrus

jpnn.com, AMBON - Jenazah Alfin Lestaluhu sudah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (1/11).

Pemakaman jenazah bek kanan timnas U-16 Indonesia itu diiringi isak tangis keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Suasana duka yang mendalam tampak menyelimuti proses pemakaman Alfin Lestaluhu yang berlangsung di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) Kampung Baru, Desa Tulehu sekitar pukul 14.20 WIT.

Hadir pihak keluarga, kerabat, dan teman seangkatan almarhum saat bersekolah di SD Negeri 2 Tulehu dan Madrasah Tsanawiyah (Mts) 5 Salahutu. Semua tampak sedih. Berduka.

Juga kawan-kawannya semasa masih bergabung di Sekolah Sepak Bola (SSB) Maehanu Tulehu.

Mereka menangisi kepergian atlet muda yang baru memulai setahun karirnya di persepakbolaan nasional, dan telah ikut mengharumkan nama bangsa dengan memperkuat skuat timnas di beberapa laga internasional u-16.

Seorang sahabat yang sangat dekat dengan mendiang Alfin, tak bisa menahan rasa sedihnya yang mendalam. Ia menangis keras begitu usai menaburkan bunga di atas makam kawan karibnya itu.

Kedua orang tua almarhum, Erwin Lestaluhu (34) dan Eka Lestaluhu (33) juga tak kalah sedih dan kehilangan. Mereka terus menangis dan tak sanggup untuk berkata-kata.

Pemakaman jenazah bek kanan timnas U-16 Indonesia Alfin Lestaluhu yang meninggal dunia karena sakit encephalitis, diiringi isak tangis keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News