Beberkan Data Impor Kuartal I-2021, Drh Slamet Minta BUMN Pangan Serius Mencari Solusi

Beberkan Data Impor Kuartal I-2021, Drh Slamet Minta BUMN Pangan Serius Mencari Solusi
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet. Foto: FPKS DPR

Slamet juga menyebut impor garam di Maret 2021 mencapai 299.736 ton. Realisasi tersebut naik 275 persen dari Februari 2021 yang hanya sebanyak 79.929 ton. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, impor garam naik 54,02 persen, di mana pada Maret 2020 komoditas ini hanya 194.608 ton.

"Secara kumulatif di kuartal pertama 2021, impor ini tercatat sebanyak 379.910 ton atau naik 19,60 persen dibanding dengan kuartal pertama 2020 yang hanya sebanyak 317.642 ton," kata Slamet.

Menurut Slamet, kondisi ini sangat berbahaya sebab pemenuhan pangan nasional harus dilihat dari sudut pandang yang jauh lebih luas, yakni dimensi pertahanan dan keamanan serta kedaulatan suatu negara, bukan hanya menjadi komoditas pangan biasa.

"Dikhawatirkan Indonesia akan terjebak ke dalam food trap atau jebakan pangan sebagai bentuk penjajahan gaya baru saat ini," tegasnya.

Slamet berujar keberadaan Badan Usaha Milik Negara klaster pangan harus menjadi solusi ketergantungan Indonesia dari produk pangan impor.

Meski sebagian besar BUMN klaster pangan core utamanya merupakan bisnis, namun Slamet mengingatkan bahwa pengelolaan BUMN klaster pangan harus menanamkan sikap heroism atau kepahlawanan bagi masyarakat karena perusahaan tersebut dibentuk oleh negara dan memperoleh penyertaan modal negara (PMN) yang uangnya berasal dari pajak.

"Sehingga tujuan akhirnya adalah juga harus mengangkat harkat dan martabat negara, khususnya petani dan nelayan," ujar dia.

Slamet juga menegaskan BUMN klaster pangan dalam menjalankan core bisnisnya harus menjadi champion dalam bidang tersebut sehingga masyarakat dapat mengambil contoh atau memanfaatkan kondisi tersebut.

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet menyayangkan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan dalam negeri masih didominasi impor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News